digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fandy Hidayat
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Perairan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Selat Alas merupakan perairan yang saling berhubungan dan berhadapan dengan Samudra Hindia di selatan dan Laut Flores di utara. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pasang surut dan musim terhadap kondisi arus laut di daerah tersebut menggunakan MIKE 21 Flow Model dalam mode barotropik. Simulasi dilakukan dalam 3 skenario, yaitu Desember 2007 untuk validasi model, 1–28 Februari dan 1–31 Juli 2023 untuk menggambarkan kondisi monsun barat dan timur. Temuan studi ini menunjukkan bahwa arus dominan yang terjadi di daerah ini adalah arus pasang surut. Jenis pasang surut yang dominan di wilayah ini adalah campuran cenderung semidiurnal dengan komponen dominan M2. Daerah dengan arus paling kuat adalah di daerah kanal tengah Selat Alas yang kecepatan arusnya dapat mencapai 1,65 m/s dengan arah arus residu ke selatan. Pengaruh angin lebih kuat terjadi pada bulan Juli 2023 yang mewakili monsun timur. Pengaruh tersebut dapat dilihat pada pola arus yang terbentuk di sepanjang pantai selatan Pulau Sumbawa, Pulau Lombok dan di Teluk Cempi. Sedangkan pada daerah yang memiliki kedalaman yang besar pengaruh angin tidak terlalu signifikan namun tetap memengaruhi arah propagasi arus yang terjadi. Selain itu, arah mengalir yang terjadi di perairan selatan NTB menunjukkan kecenderungan sesuai dengan arah angin. Pada saat monsun barat arus cenderung mengarah ke timur hingga tenggara, sedangkan pada saat monsun timur arus cenderung mengarah ke barat hingga barat laut.