digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peta delineasi permukiman kumuh merupakan aspek penting dan acuan utama dalam pengentasan permukiman kumuh. Peta yang diperoleh dihasilkan melalui survei holistik berdasarkan beberapa indikator. Pemetaan permukiman kumuh konvensional berbasis survei yang selama ini dilakukan masih memiliki beberapa kekurangan, baik dari sisi kebutuhan waktu, biaya dan sumber daya manusia. Peta permukiman kumuh penting sebagai dasar prioritas guna menangani permukiman kumuh, selain itu pembaharuan peta delineasi permukiman kumuh secara berkala perlu dilakukan dalam rangka pemantauan. Berdasarkan beberapa penelitian terbaru, pemetaan permukiman kumuh berbasis pengindraan jauh menggunakan metode Object-Based Image Analysis (OBIA) dan Machine Learning (ML) saat ini menawarkan alternatif yang lebih efisien dengan tingkat akurasi tinggi. Penelitian pemetaan permukiman kumuh menggunakan metode OBIA dan ML dengan studi kasus di Kabupaten Sumbawa ini dipilih menggunakan data citra satelit Sentinel-2 karena dapat diakuisisi secara gratis dan menyediakan citra dengan resolusi temporal yang selalu diperbarui secara berkala (5 hari) dan aplikasi QGIS dipilih sebagai aplikasi pemrosesan karena dapat digunakan secara gratis dan bersifat terbuka. Pembatasan jumlah lokasi studi Kasus penelitian dilakukan guna membatasi beban komputasi, Desa Labuhan Sumbawa, Kelurahan Brang Biji dan Kelurahan Uma sima dipilih sebagai lokasi studi kasus, ketiga lokasi tersebut dianggap representatif dan dipilih karena memiliki karakter tutupan lahan dan sebaran permukiman kumuh yang beragam. Hasil pemetaan permukiman kumuh yang dilakukan menghasilkan total luasan permukiman kumuh mencapai 224,29 Ha pada ketiga lokasi tersebut, hasil pemetaan tersebut kemudian dilakukan uji akurasi dan memperoleh hasil Overall Accuracy di angka 75,54 % dan nilai Kappa 0,609 yang menunjukkan hasil cukup baik. Kesimpulannya Hasil tersebut menunjukkan luaran klasifikasi dapat digunakan sebagai panduan dalam intensifikasi dan fokus lokasi guna pemetaan holistik selanjutnya, disisi lain hasil pemetaan berbasis OBIA+ML dapat digunakan untuk merekomendasikan pola penanganan permukiman kumuh berdasarkan temuan karakteristik tipologi masingmasing kawasan. Pada akhirnya, penelitian ini masih sangat dapat dilakukan peningkatan dan pengembangan lebih lanjut.