digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kenaikan harga lahan yang signifikan di kawasan perkotaan dan peri-urban Yogyakarta telah menjadi isu penting dalam perencanaan wilayah. Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan dan pariwisata, yang menyebabkan tingginya permintaan lahan, terutama di sekitar pusat kota dan kampus-kampus utama. Selain itu, pembangunan infrastruktur, seperti Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, turut mendorong lonjakan harga lahan di wilayah sekitarnya. Fenomena ini menimbulkan tantangan bagi pemerintah dalam mengendalikan spekulasi lahan dan memastikan ketersediaan lahan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola harga lahan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kawasan Perkotaan dan Peri-Urban Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah kriging yang bertujuan untuk melihat pola harga lahan serta regresi linier berganda dengan 16 variabel bebas yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi harga lahan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan pengumpulan data melalui KJPP, scrapping, GIS. Harga lahan yang digunakan adalah harga kemungkinan transaksi per meter persegi tahun 2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola harga lahan tertinggi terdapat di lokasi dengan aksesibilitas tinggi dan pusat kegiatan utama, seperti Kecamatan Gondokusuman di Kota Yogyakarta, Kecamatan Depok di Kabupaten Sleman, Kecamatan Temon di Kabupaten Kulon Progo, serta Kecamatan Banguntapan di Kabupaten Bantul. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap harga lahan mencakup jarak ke CBD, jarak ke stasiun kereta api, jarak ke bandara, jarak ke fasilitas pendidikan, jarak ke sarana perdagangan jasa, jarak ke cagar budaya, jarak ke perguruan tinggi, jarak ke jalan utama, lebar jalan di depan lahan, dilalui kendaraan umum, rencana pola ruang, luas lahan, dan rawan banjir. Hasil penelitian ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan tata ruang dan pengelolaan aksesibilitas dalam menentukan nilai lahan. Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini bahwa pemerintah perlu mengontrol harga lahan yang sangat tinggi terutama di kawasan perkotaan dengan membuat berbagai macam kebijakan agar masyarakat menengah ke bawah dapat memiliki lahan dan rumah untuk tempat tinggal.