ABSTRAK Putri Sekar Kristiany
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Putri Sekar Kristiany
PUBLIC Latifa Noor
COVER Putri Sekar Kristiany
EMBARGO  2026-08-29 
EMBARGO  2026-08-29 
BAB1 Putri Sekar Kristiany
EMBARGO  2026-08-29 
EMBARGO  2026-08-29 
BAB2 Putri Sekar Kristiany
EMBARGO  2026-08-29 
EMBARGO  2026-08-29 
BAB3 Putri Sekar Kristiany
EMBARGO  2026-08-29 
EMBARGO  2026-08-29 
BAB4 Putri Sekar Kristiany
EMBARGO  2026-08-29 
EMBARGO  2026-08-29 
BAB5 Putri Sekar Kristiany
EMBARGO  2026-08-29 
EMBARGO  2026-08-29 
Pada saat ini, penyakit diabetes menjadi masalah kesehatan yang berkembang dan menjadi ancaman di dunia. Pada tahun 2021, Atlas International Federation Diabetics Federation mencatat jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 19,465 juta. Serta, Indonesia menjadi 5 negara teratas untuk jumlah penderita diabetes di Indonesia. Diabetes merupakan gangguan metabolisme pada tubuh yang ditandai dengan hiperglikemia, yaitu peningkatan gula darah. Di Indonesia, jenis diabetes yang pravalensinya paling tinggi adalah diabetes mellitus tipe II. Diabetes mellitus tipe II dapat dilakukan perawatan dengan pemberian obat anti-diabetes oral berupa senyawa golongan sulfonilurea. Sulfonilurea bekerja dengan menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada pasien dengan merangsang protein ATP- potasium dari sel beta pankreas untuk dapat mensekresikan insulin. Obat anti- diabetes golongan sulfonilurea yang paling baik adalah glimepiride. Namun, pada saat ini glimepiride masih berpotensi menyebabkan hipoglikemia. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi molecular docking pada senyawa glimepiride tersulfonasi dan glimepiride ternitrasi. Hasil dari simulasi molecular docking didapatkan bahwa nitro-glimepiride lebih berpotensi daripada glimepiride dan sulfo-glimepiride untuk menjadi kandidat senyawa obat anti-diabetes mellitus tipe II sebagai beta blocker karena memiliki interaksi dengan reseptor K-ATP yang sama dengan ATP, ligan alami tubuh, dengan nilai energi ikatan yang kecil yaitu 9,58 kkal/mol. Serta, nitro- glimepiride lebih berpotensi daripada glimepiride dan sulfo-glimepiride untuk sebagai DPP-4 Inhibitor karena besar energi ikatan pada nitro-glimepiride dengan protein DPP-4yang lebih rendah yaitu 8,905 kkal/mol. Dari potensi nitro- glimepiride sebagai anti-diabetes mellitus tipe II yang lebih baik daripada glimepiride dan sulfo-glimepiride, maka perlu dilakukan sintesis senyawa nitro- glimepiride dengan reaksi nitrasi pada glimepiride. Hasil dari studi reaksi nitrasi pada glimepiride dengan katalis asam sulfat pekat untuk mendapatkan senyawa nitro-glimepiride tidak terbentuk karena adanya gugus amida pada glimepiride yang terhidrolisis oleh asam.