digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Vanessa Abigail Kurniawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Trigonella foenum-graecum L. (fenugreek) merupakan tanaman herbal yang mengandung senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya diosgenin. Diosgenin merupakan metabolit sekunder turunan sapogenin steroid yang memiliki manfaat dalam mengatasi penyakit metabolik seperti diabetes melitus tipe 2. Optimasi perolehan diosgenin dalam tanaman fenugreek dapat dilakukan pada lingkungan terkontrol seperti kultur in-vitro, di mana cara yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan biomassa tanaman dan memberikan perlakuan menggunakan elisitor. Metil jasmonat (MeJA) merupakan elisitor biotik yang dapat memicu regulasi gen pembentuk diosgenin pada konsentrasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis hormon pertumbuhan dan konsentrasi yang tepat pada medium untuk menghasilkan biomassa pucuk paling optimal. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi konsentrasi elisitor metil jasmonat pada medium serta waktu elisitasi yang tepat untuk mendapatkan perolehan diosgenin yang tinggi dari hasil perbanyakan biomassa pucuk. Fenugreek diperoleh dari inisiasi biji pada medium in-vitro. Optimasi medium dilakukan dengan menambahkan variasi hormon pertumbuhan meliputi 6 benzylaminopurine (BAP) (1;1,5;2 ppm) dan Kinetin (1;1,5;2 ppm) selama 3 minggu kultivasi. Variasi medium elisitasi meliputi 50;100;200 ?M selama 1 dan 2 minggu elisitasi. Analisis perolehan diosgenin dilakukan pada biomassa hasil elisitasi dengan metode High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil optimasi kultur pucuk menunjukkan medium BAP 1,5 ppm memiliki perbedaan nyata terhadap kontrol dengan parameter jumlah pucuk mencapai 4,833 ± 0,2887 dan mencapai kenaikan terhadap kontrol sebesar 50%, sedangkan pada variasi lainnya mengalami kenaikan di antara 24-44%. Hasil subkultur pucuk pada medium BAP 1,5 menunjukkan laju pertumbuhan relatif sebesar 0,977 hari-1. Diperoleh variasi paling optimal adalah pada perlakuan pemberian metil jasmonat 100 ?M selama 2 minggu elisitasi dengan perolehan diosgenin mencapai 0,139 ± 0,035 mg/g DW. Hasil ini menunjukkan kenaikan sebesar 62% terhadap kontrol. Oleh karena itu, metode pada penelitian ini dapat meningkatkan perolehan senyawa diosgenin sehingga dapat diaplikasikan ulang pada skala industri.