ABSTRAK - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Angelica Heidy
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Fenugreek (Trigonella foenum-graecum L.) merupakan tanaman obat yang dikenal dapat menghasilkan senyawa aktif berupa diosgenin, yaitu senyawa dari kelompok fitosteroid yang dapat digunakan untuk menghambat aktivitas sel kanker payudara. Salah satu alternatif untuk memperbanyak biomassa maupun meningkatkan kandungan diosgenin pada tanaman fenugreek dalam waktu yang lebih singkat adalah penggunaan metode kultur pucuk in vitro. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi medium untuk produksi biomassa kultur pucuk T. foenum-graecum dengan pemberian hormon BAP (6-benzylaminopurine) dan kinetin pada variasi konsentrasi masing-masing 1 ppm, 1,5 ppm, dan 2 ppm serta optimasi produksi senyawa diosgenin menggunakan elisitor asam salisilat pada variasi konsentrasi 50 ?M, 100 ?M, dan 200 ?M. Periode pemanenan dilakukan pada usia 1 minggu dan 2 minggu setelah perlakuan elisitasi dengan tujuan mendapatkan konsentrasi hormon dan elisitor yang paling optimal. Diosgenin diekstrak dengan metode ultrasonic assisted extraction dan analisis kandungan diosgenin dilakukan dengan metode high-performance liquid chromatography. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medium MS (Murashige & Skoog) padat dengan penambahan BAP dan kinetin memicu perbanyakan pucuk tanaman mencapai 3,5-4,8 pucuk per eksplan dengan variasi penambahan 1,5 ppm BAP pada medium menunjukkan perbanyakan pucuk tanaman paling tinggi mencapai 4,8333 ± 0.2887 pucuk per eksplan dalam waktu 20 hari yang selanjutnya digunakan sebagai medium optimal untuk perbanyakan biomassa. Elisitasi eksplan menggunakan asam salisilat menghasilkan perolehan diosgenin mencapai 0,0026-0,0067% dengan variasi konsentrasi 50 ?M dengan waktu panen 1 minggu menunjukkan perolehan tertinggi yang mencapai 0,0067 ± 0,0026% atau meningkat 2,4 kali lipat dibandingkan kontrol. Dengan demikian, kultivasi secara in vitro yang dikombinasikan dengan perlakuan elisitasi terbukti mampu meningkatkan produksi diosgenin pada tanaman fenugreek untuk dikembangkan lebih lanjut untuk industri fitofarmaka secara berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB