digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Primasatria Zhes Putra
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 1 Primasatria Zhes Putra
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 2 Primasatria Zhes Putra
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 3 Primasatria Zhes Putra
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 4 Primasatria Zhes Putra
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 5 Primasatria Zhes Putra
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

PUSTAKA Primasatria Zhes Putra
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

PetroTama mengoperasikan jaringan pipa yang sangat panjang untuk mendukung produksi 160.000 barel minyak per hari atau setara dengan 26% dari total produksi harian Indonesia. Jaringan pipa ini menjadi sistem transportasi utama dan aset kritis dalam menjaga kinerja produksi. Untuk mempertahankan kapasitas produksi, PetroTama harus memastikan bahwa seluruh jaringan pipa beroperasi dengan aman dan andal, yang hanya dapat dicapai melalui pelaksanaan program inspeksi pipa yang mumpuni. Namun, saat ini hanya 37% dari total panjang jaringan pipa yang telah diinspeksi, menyisakan 5.480 km tanpa data inspeksi, yang membuat PetroTama terpapar pada dampak serius terkait aspek keselamatan, kepatuhan terhadap regulasi, dan efisiensi biaya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi kondisi saat ini, mengidentifikasi akar masalah, dan mengusulkan solusi bisnis untuk mengoptimalkan program inspeksi pipa PetroTama dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Analisis menggunakan Current Reality Tree (CRT) mengungkap dua penyebab utama, yaitu keterbatasan anggaran dan tidak adanya perbaikan berkala dalam program inspeksi. Solusi dalam studi ini difokuskan pada perbaikan program inspeksi, karena ketersediaan anggaran dianggap sebagai kondisi tetap. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dikombinasikan dengan simulasi spreadsheet digunakan untuk menemukan solusi bisnis terbaik atas permasalahan tersebut. Kinerja dari seluruh alternatif solusi diukur menggunakan simulasi spreadsheet dengan mempertimbangkan kriteria dalam AHP, yaitu keselamatan, kepatuhan, dan efisiensi biaya. Rekomendasi utama dari studi ini adalah penerapan program inspeksi gabungan berbasis waktu dan risiko. Penerapan ini harus didukung oleh ketersediaan anggaran, pemanfaatan CMMS, ketersediaan kontrak inspeksi, serta program perbaikan berkelanjutan.