Studi ini mengevaluasi program inspeksi pipa Petrotama yang memiliki kesenjangan signifikan, dimana hanya 37% jaringan pipa yang telah diperiksa, menyebabkan risiko keselamatan, kepatuhan, dan efisiensi biaya. Akar masalahnya adalah keterbatasan anggaran dan kurangnya perbaikan rutin. Studi ini mengusulkan solusi dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan merekomendasikan penerapan program inspeksi berbasis waktu dan risiko (alternatif 4), yang terbukti paling optimal. Dengan implementasi alternatif ini, Petrotama dapat meningkatkan cakupan inspeksi secara signifikan, mengurangi potensi kegagalan pipa, meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, dan meningkatkan efisiensi biaya. Studi ini juga memberikan rekomendasi tambahan terkait alokasi sumber daya, pendaftaran program baru dalam CMMS, dan pentingnya program perbaikan berkelanjutan. Untuk penelitian mendatang, disarankan untuk mempertimbangkan faktor tambahan dalam analisis dan meningkatkan metode perhitungan biaya inspeksi.