digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Edy Wicaksono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 1 Edy Wicaksono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 2 Edy Wicaksono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 3 Edy Wicaksono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 4 Edy Wicaksono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 5 Edy Wicaksono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

PUSTAKA Edy Wicaksono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

Manajemen penimbunan disposal yang efektif dalam industri pertambangan batubara sangat penting untuk mengurangi biaya operasional dan mengoptimalkan kapasitas timbunan disposal. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan pertambangan batubara adalah terbatasnya kapasitas disposal karena material batuan sedimen yang memiliki kekuatan yang lemah. Penelitian ini mengeksplorasi dampak dari modifikasi metode penimbunan dengan mengurangi ketinggian lapisan saat penimbunan dan meningkatkan pemadatan dengan alat berat pertambangan untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas disposal. Data pengujian laboratorium timbunan yang ada diolah secara statistik untuk menentukan hubungan antara tingkat pemadatan (yang direpresentasikan sebagai densitas material) dan kekuatan material timbunan. Percobaan lapangan dilakukan menggunakan pendekatan Design of Experiment (DOE) untuk menganalisis dampak dari metode pemadatan yang berbeda. Penelitian ini menguji tiga faktor: peralatan pemadatan, jumlah lintasan, dan kedalaman pengambilan sampel. Uji laboratorium dilakukan pada material timbunan untuk mengevaluasi perubahan kepadatan material. Simulasi geoteknik dilakukan untuk menilai stabilitas timbunan sebelum dan sesudah perbaikan pemadatan. Analisis regresi terhadap data timbunan yang ada menunjukkan korelasi yang kuat antara nilai kepadatan dengan peningkatan UCS, kohesi, dan sudut gesek internal. Uji coba lapangan menunjukkan bahwa mengurangi ketinggian lapisan timbunan dari 5 meter menjadi 2 meter, dikombinasikan dengan 20 hingga 30 lintasan kompaktor 20 ton atau truk angkut, secara efektif meningkatkan kepadatan dan kekuatan material timbunan dari batuan sedimen. Simulasi geoteknik mengkonfirmasi bahwa perbaikan ini dapat menegakkan lereng timbunan dan meningkatkan kapasitas timbunan. Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengurangi biaya operasi melalui optimalisasi kapasitas disposal jarak pendek. Untuk sikuen penambangan tahun 2025, PT Borneo Indobara dapat mengurangi biaya operasional hingga USD 11,78 juta sementara total biaya untuk pemadatan dan kontrol kualitas adalah USD 2,59 juta.