digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Awla Fajri Assalam
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Awla Fajri Assalam
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Awla Fajri Assalam
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Awla Fajri Assalam
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Awla Fajri Assalam
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Awla Fajri Assalam
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan institusi pendidikan vokasi tingkat menengah di Indonesia, sehingga pada dasarnya tujuan dari institusi ini adalah menghasilkan lulusan siap kerja melalui pelatihan vokasional. Tetapi, bukan hanya SMK tidak menjadi penghasil utama lulusan siap kerja, lulusan SMK secara konsisten selalu menempati peringkat pertama tingkat pengangguran terbuka. Fakta semacam ini menunjukkan ada ketidaksesuaian dalam kebijakan dan strategi untuk SMK. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis secara holistik kebijakan apa yang dapat diambil untuk mengurangi angka pengangguran terbuka lulusan SMK semaksimal mungkin pada tahun 2045. Sistem dinamik merupakan perangkat konseptual yang bisa digunakan untuk memahami struktur dan dinamisme dari proses revitalisasi SMK yang sangat kompleks dan menjadi dasar rekomendasi kebijakan. Pertama-tama, dilakukan studi pendahulu berupa untuk menghasilkan Rich Picture Diagram dan Ishikawa Fish Bone Diagram. Lalu, dilakukan pengumpulan data interview, studi literatur, dan observasi. Setelah itu, definisi sistem, batasan model, variabel, dan proses diidentifikasi dari data yang dikumpulkan dan digunakan untuk membuat Causal Loop Diagram serta Stock Flow Diagram. Lalu, untuk keperluan simulasi, dilakukan validasi model dan konfigurasi skenario. Pada ujungnya, hasil simulasi scenario ini dianalisa untuk menghasilkan rekomendasi. Pada penelitian ini, 34 variabel Causal Loop Diagram dan 54 variabel Stock Flow Diagram diidentifikasi memiliki pengaruh untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK. Terdapat 22 skenario yang dirumuskan dari 4 grup scenario. Skenario-skenario tersebut kemudian mengluarkan data berapa pertumbuhan GDP tahunan yang diperlukan Indonesia untuk menghapus pengangguran lulusan SMK pada 2045; besar alokasi edukasi yang diperlukan Indonesia untuk menghilangkan pengangguran lulusan SMK pada 2045; serta, aspek anggaran yang paling efisien untuk ditingkatkan demi mengurangi tingkat pengangguran lulusan SMK. Berdasarkan hasil penelitian, dari 2025 hingga 2045, Indonesia disarankan untuk mempertahankan laju pertumbuhan PDB di atas 4,89% atau mengalokasikan minimal 8,544% PDB ke dalam anggaran pendidikan. Selain itu, dalam hal alokasi anggaran, disarankan untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk sertifikasi siswa, baik melalui realokasi anggaran yang ada atau meningkatkan total anggaran pendidikan dan mengalokasikannya ke anggaran sertifikasi siswa.