Penelitian ini membahas mengenai masalah kebijakan inventori dengan
karakteristik permintaan pelanggan yang bersifat probabilistik mengikuti distribusi
normal, dengan barang yang disimpan berupa makhluk hidup yakni sapi potong
yang mengalami proses pertumbuhan akibat penambahan bobot tubuh.
Karakteristik lainnya adalah terdapat beberapa jenis sapi (multi item). Selain itu ada
faktor kadaluarsa pada sapi yang dipelihara terlalu lama mengalami penurunan
harga. Model penelitian usulan dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan
inventori di PT Pasir Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
ukuran lot pemesanan optimum, cadangan pengaman dan reorder point. Model
matematis yang dikembangkan berupa Non-Linear Programming dengan kriteria
performansi berupa meminimumkan ongkos total inventori yang terdiri dari ongkos
pesan, ongkos simpan, ongkos pakan, ongkos obsolet, dan ongkos kekurangan.
Karena fungsi tujuan merupakan fungsi implisit maka secara analitik sulit untuk
dipecahkan sehingga dalam pencarian solusi menggunakan gabungan antara
metode heuristik dengan metode enumeratif. Penelitian ini menghasilkan 3 hasil
inventori yakni nilai pemesanan optimal untuk sapi jenis ke-1 sebanyak 2.952 ekor
dengan cadangan pengaman 18 ekor serta waktu pemesanan kembali saat di
kandang terdapat sebanyak 152 ekor sapi. Untuk sapi jenis ke-2 sebanyak 1.599
ekor dengan cadangan pengaman 22 ekor serta waktu pemesanan kembali saat di
kandang terdapat sebanyak 113 ekor sapi. Untuk sapi jenis ke-3 sebanyak 1.353
ekor dengan cadangan pengaman 27 ekor serta waktu pemesanan kembali saat di
kandang terdapat sebanyak 119 ekor sapi. Usulan jumlah sapi tersebut yang harus
dibeli dan waktu untuk dilakukan pemesanan kembali untuk menghasilkan biaya
inventori yang paling minimum sebesar Rp 141.974.130. Hasil yang diperoleh
mengusulkan agar PT Pasir Tengah memprioritaskan untuk mempromosikan sapi
dengan nilai bobot awalnya paling kecil yaitu sapi jenis ke-1, sehingga sapi jenis-1
akan lebih laris di periode berikutnya sehingga permintaan untuk jenis sapi ini
menjadi lebih banyak, hal ini dikarenakan pengaruh perubahan variabel berat mula-
mula sapi (w_i ) berpengaruh signifikan terhadap nilai total cost.
Perpustakaan Digital ITB