Industri kosmetik Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yang memicu persaingan ketat antar brand dalam merebut perhatian konsumen. Tugas Akhir ini mengkaji dinamika kompetisi antara dua brand kosmetik populer, yaitu Wardah sebagai brand eksis X dan Skintific sebagai brand pesaing Y, melalui pendekatan pemodelan matematika. Interaksi antara brand eksis X dan brand pesaing Y dapat dianalisis dengan menggunakan modifikasi model predator-prey. Modifikasi yang dilakukan mencakup penambahan model pertumbuhan logistik (model Verhulst) pada brand eksis X untuk menggambarkan pertumbuhan yang dibatasi oleh kapasitas pasar, serta laju pertumbuhan masing-masing brand diestimasi menggunakan model Richards untuk menangkap porsi kenaikan yang paling tinggi. Pada model yang dikonstruksi, brand pesaing Y akan berperan sebagai predator sedangkan brand eksis X akan berperan sebagai prey. Pada penelitian ini, akan dikonstruksi 2 model, yaitu Model A dan Model B. Model A adalah model kompetisi minat produk sederhana dan pengendaliannya. Model B adalah model kompetisi dan interaksi minat produk dengan tipe holling untuk merepresentasikan interaksi kompetitif dan perilaku konsumen secara lebih realistis. Analisis dilakukan terhadap kestabilan titik kesetimbangan, sensitivitas parameter, serta simulasi numerik untuk menggambarkan dinamika pasar. Pada Model A diperoleh bahwa, brand eksis X mendominasi pasar dan brand pesaing Y mampu mempertahankan eksistensinya. Pada Model B diperoleh bahwa, brand pesaing tetap memiliki ruang untuk beredar walaupun brand eksis X mendominasi pasar. Fungsi respon Holling berperan untuk memberikan waktu tunggu bagi konsumen dalam pengambilan keputusan. Selain itu, diterapkan strategi kontrol optimal pada kedua model. Untuk Model A, strategi kontrol yang disarankan adalah kontrol optimal pada proporsi minat konsumen, guna menjaga eksistensi kedua brand di pasar dengan kuantitas yang setara. Sedangkan untuk Model B, strategi kontrol yang disarankan adalah kontrol optimal pada kompetisi brand dan laju penjualan, guna menjaga agar persaingan antar brand tetap berlangsung secara sehat.
Perpustakaan Digital ITB