Air minum dalam kemasan (AMDK) adalah produk yang memiliki permintaan yang sangat tinggi terutama di Indonesia sebagai negara dengan populasi terbanyak peringkat 4 di dunia Dengan potensi yang sangat besar, terdapat lebih dari 500 perusahaan yang menyediakan produk tersebut, antara lain adalah Aqua (53.80%) sebagai market leader, diikuti dengan Le Minerale (10.45%), Vit (3.5%), Nestle Pure Life (2.56%), Segar Jaya (1.25%) dan merk merk lainnya.
Segar Jaya adalah produk AMDK yang berdiri pada awal tahun 2017 dan dibuat oleh Sinar Jaya Holding, salah satu perusahaan ternama yang sudah melekat pada masyarakat Indonesia sejak tahun 1970. Namun, hal tersebut tidak menjamin keberhasilan Segar Jaya. Kekuatan pangsa pasat dari Segar Jaya terlihat jauh dibelakang kompetitor utamanya, yaitu Le Minerale dengan perbedaan sebesar 9,2%. Sehingga, salah satu upaya untuk mengejar ketertinggalan tersebut, managemen Segar Jaya sedang menyusun strategi untuk dua (2) tahun kedepan, dan salah satunya adalah dengan upaya meningkatkan penjualan.
Hasil riset oleh Nielsen menunjukkan bahwa awareness konsumen terhadap Segar Jaya masih kurang. Salah satu penyebabnya adalah komunikasi pemasaran yang belum optimal. Maka dari itu, tugas akhir ini dibuat untuk menganalisa komunikasi pemasaran seperti apa yang cocok untuk Segar Jaya. Untuk melakukan hal tersebut, penulis menganalisa faktor luar meliputi Analisa Industri dan Pemetaan Kelompok Strategis guna untuk mengetahui kondisi pangsa pasar Segar Jaya secara perusahaan, dan faktor dari dalam meliputi Segmentasi, Target Pasar, dan Posisi (STP), Diferensiasi, dan Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, Tempat, dan Promosi, guna untuk mengetahui kondisi Segar Jaya secara produk.
Perpustakaan Digital ITB