digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini menganalisis krisis keuangan FC Barcelona pada periode 2020-2024 serta dampak kebijakan keuangan, aturan permainan, dan guncangan eksternal terhadap keberlanjutan dan daya saing klub. Pilihan yang didorong oleh motif politik dan pengeluaran gaji yang berlebihan serta biaya transfer di bawah sistem tata kelola yang dimiliki oleh masyarakat menyebabkan krisis dengan menunda reformasi keuangan yang diperlukan. Goncangan eksternal akibat pandemi COVID-19 menyebabkan defisit pendapatan yang besar, lebih dari 50% dari pendapatan hari pertandingan pada tahun 2020, sementara aturan permainan seperti batas gaji La Liga dan regulasi Financial Fair Play UEFA membatasi perpanjangan kontrak dan perekrutan pemain baru. Sebagai taktik untuk menutupi kekurangan likuiditas, klub menggunakan “leverage ekonomi” seperti penjualan hak tiket dan media masa depan, yang memberikan kelonggaran sementara dengan mengorbankan pendapatan di masa depan. Temuan menunjukkan bahwa keunggulan olahraga jangka pendek dicari melalui pola pikir elit sepak bola yang mengutamakan pemenang, namun hal ini dilakukan di tengah stabilitas fiskal. Penelitian ini merekomendasikan penerapan model gaji berbasis kinerja, percepatan digitalisasi sebagai bentuk diversifikasi pendapatan, penerapan proyeksi fiskal berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk pengendalian utang yang lebih baik, serta reorganisasi tata kelola menuju peningkatan dinamisme. Langkah-langkah ini akan memastikan stabilitas ekonomi sambil mempertahankan identitas budaya FC Barcelona, dengan ambisi olahraga didukung secara berkelanjutan melalui ekonomi.