2025 SK PP Siti Claudia [19222077] - List of Contents
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa
Perkembangan fast fashion di seluruh dunia telah meningkatkan isu lingkungan dan etika di sektor fesyen, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Meskipun kesadaran akan praktik- praktik berkelanjutan semakin meningkat, namun perubahan perilaku yang nyata di kalangan konsumen masih menjadi masalah. Cosmodite, sebuah bisnis fesyen berkelanjutan yang didirikan pada tahun 2020, berupaya menjembatani kesenjangan ini dengan mengubah pakaian bekas menjadi barang premium yang mendorong pembelian yang bijaksana. Studi ini mengintegrasikan analisis internal perusahaan dengan kerangka kerja strategis eksternal, seperti PESTEL, Porter's Five Forces, pemetaan kompetitif, dan wawasan konsumen. Metodologi kualitatif digunakan, dengan menggabungkan wawancara mendalam dengan 6 konsumen fesyen lambat, 2 spesialis keberlanjutan, 2 otoritas fesyen, dan 1 profesional pemasaran. Data dievaluasi dengan triangulasi untuk menjamin keandalan dan kedalamannya.
Penelitian menunjukkan bahwa transformasi perilaku terjadi melalui perpotongan antara motivasi, kemampuan, dan dorongan, sesuai dengan 3 pilar strategis: ketajaman kewirausahaan, ekosistem, dan perjalanan bisnis/pelanggan yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran, evaluasi produk, dan loyalitas. Visi dan keaslian internal merek didorong oleh ketajaman kewirausahaan; ekosistem menawarkan dukungan eksternal dan mengurangi hambatan; dan pengalaman pelanggan mengubah keduanya menjadi keterlibatan konsumen yang nyata Penelitian ini menguraikan teknik-teknik yang efektif untuk Cosmodite, termasuk penceritaan yang emosional, modifikasi desain yang tanggap terhadap tren, dan upaya interaksi pascapembelian. Temuan ini membantu pengusaha fesyen berkelanjutan di Indonesia dalam menumbuhkan dampak yang digerakkan oleh perilaku dan berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB