Perpustakaan Digital ITB

Dalam pasar FMCG Indonesia yang sangat kompetitif, di mana loyalitas pelanggan sangat penting, Perusahaan XYZ menghadapi masalah cacat kemasan yang mengancam reputasi dan hubungannya dengan klien utama. Studi ini menyelidiki akar penyebab dari cacat tersebut, khususnya kebocoran pada kemasan lini produk Non-Dairy Creamer (NDC), untuk memastikan kualitas produk dan mempertahankan kepuasan pelanggan. Dengan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui percakapan di grup WhatsApp dan wawancara semi-terstruktur dengan para pemangku kepentingan. Analisis dilakukan menggunakan alat Root Cause Analysis (RCA), seperti Causal Factor Charting dan metode 5 Whys. Hasil penelitian mengidentifikasi dua akar penyebab utama: (1) Tim Quality kurang memiliki pengetahuan untuk melakukan penilaian risiko yang tepat terhadap desain kemasan, dan (2) Tim Quality kurang memiliki pengetahuan dalam mengevaluasi integritas struktural kemasan yang dimodifikasi. Untuk mengatasi masalah ini, studi ini merekomendasikan standarisasi praktik terbaik dengan merujuk pada standar ISO yang relevan, termasuk ISO 9001:2015, ISO 6383-1:2013, ISO 3036:2011, dan ISO 780:2015, untuk meningkatkan manajemen kualitas kemasan. Langkah-langkah utama meliputi formalisasi protokol penilaian risiko, pelaksanaan uji kinerja kemasan, dan peningkatan program pelatihan. Solusi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang ada, mengurangi cacat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan melindungi reputasi merek Perusahaan XYZ di pasar yang dinamis ini.