digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VII - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Hasnan Muhammad Fauzan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri konstruksi di Indonesia, meskipun menjadi salah satu sektor penyerap tenaga kerja terbesar, menunjukkan adanya kesenjangan gender yang signifikan, terutama pada level pimpinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi tenaga kerja perempuan dalam pengembangan karier di industri konstruksi serta merumuskan strategi untuk mengatasinya, dengan mengambil studi kasus pada PT X, sebuah BUMN Karya. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed-methods) yang terdiri dari studi literatur, wawancara, dan kuesioner. Data kuantitatif dari kuesioner yang disebar kepada 53 responden dianalisis menggunakan relative importance index (RII), sedangkan data kualitatif dari wawancara dengan 12 narasumber dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian mengidentifikasi lima tantangan utama dengan skor RII tertinggi, yaitu jam kerja yang panjang dan tidak fleksibel (RII=0,593), beban psikologis peran ganda sebagai ibu dan pengurus keluarga (RII=0,579), kecenderungan pemberian tugas administratif yang membatasi pengalaman lapangan (RII=0,574), bias dalam proses manajemen sumber daya manusia (RII=0,540), dan kurangnya pengetahuan mengenai jalur karier (RII=0,538). Berdasarkan tantangan tersebut, dirumuskan empat strategi utama berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dapat diimplementasikan, yaitu perubahan kebijakan kerja yang lebih fleksibel, reformasi sistem sumber daya manusia menuju transparansi dan objektivitas, pembangunan budaya kerja yang inklusif melalui program pemberdayaan, dan peningkatan sikap proaktif dari tenaga kerja perempuan itu sendiri.