Perpustakaan Digital ITB

Seiring perubahan tren pada pasar yang dinamis dan perilaku konsumen, industri fashion di Indonesia mengalami pertumbuhan bertahap yang didorong oleh peningkatan kesehatan lingkungan saat ini. Bandung menjadi salah satu kota kreatif yang berfokus pada fashion, sehingga menunjukkan peluang industri ini untuk berkembang. Chute Up, didirikan di Bandung pada 2023, dikenal dengan jaket parasut multifungsi 3-in-1 dengan nilai keberlanjutan. Misi untuk mengurangi limbah material berlebih, Chute Up menargetkan masyarakat, khususnya wanita dengan mobilitas tinggi, melalui pakaian harian yang fungsional nan stylish. Komitmen brand ini dalam mengadopsi metode upcycle dan tanggung jawab pada lingkungan mencerminkan tren yang lebih luas dan mendefinisikan ulang standar fashion di Indonesia. Chute Up menekankan pentingnya aspek kelayakan dan keberlanjutan finansial dengan tujuan memastikan jangka panjang industri fashion. Melalui diversifikasi dan identifikasi risiko, Chute Up melihat adanya peluang untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas dengan merilis produk baru seperti scrunchies atau kaus kaki dengan memanfaatkan bahan parasut jaket yang berlebih. Studi ini mengevaluasi kelayakan finansial ekspansi Chute Up di Jakarta dan Bandung melalui diversifikasi produk dan pengelolaan risiko dalam situasi pesimistis, moderat, dan optimistis. Skenario moderat menjadi pilihan dari yang lainnya, yang mana hanya satu produk yang dapat diproduksi yaitu scrunchies dengan kondisi finansial yang kuat digambarkan pada Payback Period selama 1,2 tahun, diikuti Net Present Value sebesar Rp 147,000,000, IRR sebesar 28,7%, dan Profitability Index (PI) sebesar 1,85. Temuan ini menggarisbawahi peluang strategis bagi Chute Up untuk meningkatkan keberlanjutan finansial dengan merilis scrunchies sebagai produk pendukung yang sesuai dengan misinya di Jakarta dan Bandung.