digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Olivia Greva Dedevi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Sumber daya energi seperti minyak dan gas bumi masih menjadi kebutuhan utama di Indonesia sehingga mendorong pemerintah untuk meningkatkan produksi migas domestik. Namun, banyak lapangan yang ada saat ini mengalami penurunan produksi, sehingga perhatian beralih ke potensi yang tersisa di lapangan tua. Studi Arachman, dkk. (2017) menunjukkan bahwa lapangan tua di Cekungan Jawa Barat Utara masih memiliki potensi signifikan melalui pemanfaatan zona yang terlewat (bypassed oil) yang kini dapat dikembangkan secara ekonomis. Dengan evaluasi geologi yang tepat, lapangan tua yang produksinya menurun dapat dioptimalkan untuk mendukung keberlanjutan pasokan migas nasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi geologi reservoir melalui analisis fasies seismik, geometri reservoir, analisis petrofisika, dan estimasi sumber daya minyak yang tersisa. Data yang digunakan mencakup log tali kawat dari 14 sumur, data seismik 3D, dan data pendukung lainnya. Analisis fasies seismik mengidentifikasi tipe sabuk fasies, sedangkan analisis petrofisika menentukan parameter reservoir untuk perhitungan volumetrik sumber daya. Berdasarkan analisis, interval penelitian didominasi oleh empat tipe sabuk fasies: organic build-up, foreslope, shelf lagoon open circulation, dan patch reef. Perhitungan volumetrik dan petrofisika memperkirakan sumber daya minyak mencapai sekitar 133,29 juta barel (MMBO). Estimasi ini didasarkan pada parameter petrofisika dengan nilai gross rock volume (GRV) 2.544.129 acre-kaki, volume serpih (Vsh) 0,0715, porositas efektif (PHIE) 0,199, saturasi air (Sw) 0,636, dan net to gross (NTG) 0,124. Potensi ini layak untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai acuan dalam strategi eksplorasi dan optimasi produksi lapangan karbonat tua di Indonesia.