digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Fakhrial Auliadi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Muhammad Fakhrial Auliadi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Muhammad Fakhrial Auliadi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Muhammad Fakhrial Auliadi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Muhammad Fakhrial Auliadi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Muhammad Fakhrial Auliadi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Muhammad Fakhrial Auliadi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP MUHAMMAD FAKHRIAL AULIADI_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP MUHAMMAD FAKHRIAL AULIADI_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Banjir merupakan bencana alam yang paling banyak terjadi setiap tahunnya di DKI Jakarta dan DAS Ciliwung menjadi salah satu sungai yang berkontribusi besar terhadap banjir sebagai akibat luapan sungai di DKI Jakarta. Banjir ini memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakatnya, seperti kerusakan aset serta lumpuhnya aktivitas perekonomian untuk sementara waktu. Hal ini juga semakin dipersulit dengan penduduk yang terdampak banjir ini sebagian besar adalah pendatang yang bekerja pada sektor informal serta memiliki empati dan partisipasi yang rendah. Tren dalam menghadapi bencana saat ini lebih ditekankan pada upaya peningkatan resiliensi bencana dengan melihat keterlibatan dari semua pihak karena lebih menghemat biaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi resiliensi ekonomi serta strategi peningkatannya melalui keterlibatan stakeholder. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan campuran, yakni pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer berupa penyebaran kuesioner kepada 18 stakeholder lokal dan wawancara terhadap pihak pemerintah, akademisi, bisnis, media, dan komunitas masyarakat serta pengumpulan data sekunder berupa laporan dan data pendukung lainnya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan skala likert, analisis konten, serta analisis jejaring sosial (SNA). Penelitian ini mengadopsi dan memodifikasi konsep Climate and Disaster Resilience Initiative (CDRI) melalui 5 variabel pada dimensi ekonomi, yaitu pendapatan, ketenagakerjaan, aset rumah tangga, keuangan tabungan, dan budget subsidi. Sedangkan untuk perumusan strategi dilakukan penyesuaian upaya yang dikelompokkan pada 4 fase manajemen bencana. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa nilai resiliensi ekonomi ini dapat diklasifikasikan sedang dengan terdapat 8 indikator yang perlu dilakukan upaya peningkatannya. Diketahui bahwa pihak kelurahan dan kecamatan menjadi aktor sentral, pemerintah dan swasta sebagai penyelenggara program, serta media, akademisi, dan komunitas sebagai aktor pendukung. Walaupun sudah adanya upaya yang dilakukan, namun upaya ini masih belum sepenuhnya efektif dan membutuhkan peningkatan keterlibatan stakeholder, khususnya kepada 8 indikator yang tergolong rendah.