COVER Yeremia Kristianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Yeremia Kristianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Yeremia Kristianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Yeremia Kristianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Yeremia Kristianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Yeremia Kristianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kapabilitas stealth merupakan salah satu aspek penting dalam desain pesawat
militer. Kuncinya adalah mengurangi detectability, yang dalam kasus radar nilainya
diukur sebagai radar cross section (RCS). Salah satu metode yang efektif untuk
mengurangi RCS adalah shaping. Studi ini menyelidiki shaping dari pesawat
berkonfigurasi flying wing untuk mengurangi RCS. Konfigurasi flying wing dipilih
karena kesederhanaan bentuk dan relevansi penerapannya. Pesawat stealth yang sudah
ada diobservasi, lalu dilakukan parametrisasi untuk menghasilkan berbagai variasi
bentuk planform dan airfoil. Bentuk dasar planform yang diperoleh berupa modified
delta-planform dengan enam parameter bentuk. Kemudian airfoil NACA-6-series
sebagai bentuk dasar dengan tiga parameter bentuk. Secara total, terdapat 18 bentuk
pesawat dengan parameter yang bervariasi dan wing area konstan senilai 5m2
disimulasikan menggunakan metode physical optics untuk menghitung RCS. Dengan
meninjau rata-rata dan data statistik RCS secara sektoral, dianalisis pengaruh dari
beberapa parameter. Untuk bentuk planform, ditemukan bahwa parameter leading edge
swept dan trailing edge angle memiliki pengaruh signifikan terhadap pola RCS karena
menentukan posisi puncak utama dan sekunder dalam azimuth, yang intensitasnya 46
dan 20 dBsm lebih tinggi dari overall average senilai -33 dBsm. Dibandingkan delta
planform, non-zero trailing edge angle menurunkan rata-rata RCS dalam sudut elevasi
sebesar 15?30 dBsm. Parameter planform lain memiliki efek yang kecil, perubahan
rata-rata yang dihasilkan hanya di bawah 4 dBsm. Untuk bentuk airfoil, pemfasetan
menurunkan rata-rata RCS sebesar 6?10 dBsm. Sedangkan pada airfoil konvensional,
bentuk simetris dan tipis lebih baik dibanding cambered dan tebal, dengan perbedaan
RCS sebesar 2?6 dBsm.
Perpustakaan Digital ITB