digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda merupakan hutan konservasi yang terdiri dari hutan sekunder dan hutan koleksi. Aktivitas manusia dan hewan di batas dan dalam kawasan dapat mendorong penyebaran spesies asing yang dikhawatirkan dapat mengganggu ekosistem hutan alami di kawasan. Penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi tumbuhan asing di Tahura Ir. H. Djuanda terutama pada jalur yang sering kali dilewati oleh pengunjung, yaitu jalur Pasir Ipis - Curug Omas. Tiga tapak pengamatan yaitu, Blok Pasir Ipis (belakang Gua Belanda, 5 plot), Blok Benteng (penangkaran rusa, 4 plot), dan Blok Curug Omas (5 plot) dipilih sebagai lokasi penelitian. Keanekaragaman tumbuhan di survey dengan menggunakan metode garis berpetak (modified belt transect method). Plot kuadrat berukuran 20 m x 20 m diletakkan secara sistematis untuk mencatat tumbuhan dengan bentuk hidup pohon; jarak antar plot 20 m dan panjang jalur di setiap tapak 200 m. Subplot 10 m x 10 m diletakkan untuk mencatat tumbuhan dengan bentuk hidup tiang; 5 m x 5 m untuk perdu dan pancang; dan 2 m x 2 m untuk semai dan herba. Nama jenis tumbuhan dicatat, jumlah individu, frekuensi perjumpaan, dan persentase penutupan dalam plot dihitung di setiap plot pengamatan. Kemudian, data tersebut dianalisis untuk menghitung Indeks Nilai Penting (INP). Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan membandingkan spesimen yang ada di Herbarium Tahura Djuanda. Untuk tumbuhan asing yang tergolong invasif dikonfirmasi melalui database tumbuhan milik Centre for Agriculture and Bioscience International (CABI). Sebanyak 57 spesies tumbuhan ditemukan di Kawasan Tahura Ir. H. Djuanda dan 36 jenis diantaranya tergolong sebagai tumbuhan asing. Pada tahapan hidup pohon, Tapak 1 didominasi oleh Pinus merkusii (INP=170,22%) dan Palaquium obtusifolium (INP=102,42%), Tapak 2 didominasi oleh Ficus hispida (INP=113,93%) dan Cinnamomum burmannii (INP=91,97%), dan Tapak 3 P. merkusii (INP=159,57%) dan Homalanthus populneus (INP=76,88%). Tumbuhan dengan bentuk hidup tiang didominasi oleh Cinnamomum parthenoxylon (INP=101,37%) di Tapak 1; Toona sureni (INP=242,09%) Tapak 2; dan Ficus variegata (INP=120,74%). Tumbuhan dengan tahapan hidup pancang dan perdu yang mendominasi adalah Calliandra calothyrsus (INP=127,31%) di Tapak 1; Zapoteca portoricensis (INP=87,62%) di Tapak 2; dan C. calothyrsus (INP=69,96%) di Tapak 3. Herba dan semai yang mendominasi di Tapak 1 dan 2 adalah Panicum repens (INP=66% dan 57,67%); serta Elatostema sp. (INP=43,69%) pada Tapak 3. Kehadiran spesies asing invasif di kawasan ini harus dikendalikan agar tidak menyebar semakin luas di area Tahura Djuanda.