2018 TS PP GANESHA G. MANGKOESOEBROTO_COVER.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Rd. Lenny Fatimah N., Dra 2018 TS PP GANESHA G. MANGKOESOEBROTO_ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Rd. Lenny Fatimah N., Dra
Studi terhadap pertumbuhan suatu wilayah hanya dapat dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan posisinya dalam sistem perkotaan yang lebih besar. Dalam sistem tersebut suatu wilayah berinteraksi dengan wilayah lainnya menghasilkan jaringan perkotaan yang kompleks. Interaksi antar perkotaan termanifestasi dalam berbagai bentuk antara lain migrasi penduduk, perdagangan, atau pertukaran informasi. Pada awalnya, proses interaksi tersebut terjadi antara perkotaan yang lokasinya berdekatan sehingga sistem perkotaan yang terbentuk masih relatif kecil. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, jangkauan interaksi turut berkembang menghasilkan sistem perkotaan yang semakin besar hingga skala global dengan pola interaksi yang semakin kompleks. Perkembangan interaksi perkotaan sendiri telah menjadi perhatian bagi peneliti sejak 1930. Berbagai pendekatan dan metode penelitian telah dilakukan untuk menjawab interaksi perkotaan baik dalam skala kecil maupun besar secara menyeluruh. Namun, di Indonesia, studi interaksi perkotaan belum mendapat perhatian yang cukup. Pendekatan dari beberapa studi yang telah dilakukan masih memiliki keterbatasan dalam metode dan cakupan wilayah studi yang dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola interaksi dan sentralitas perkotaan di Indonesia. Wilayah studi dalam penelitian ini adalah 25 perkotaan mencakup seluruh kawasan metropolitan ditambah dengan perkotaan lain dalam berbagai ukuran. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis jejaring dalam aspek ekonomi dan transportasi di tahun 2010 dan 2015. Dalam aspek ekonomi, interaksi perkotaan dijelaskan dengan teori gravitasi menggunakan data PDRB dan jumlah penduduk. Sedangkan sentralitas perkotaannya ditentukan dengan melihat intensitas fungsi perkotaan berdasarkan data tenaga kerja. Hasil analisis berdasarkan aspek ekonomi kemudian dibandingkan dengan interaksi dan sentralitas perkotaan berdasarkan aspek transportasi yang menggunakan data penumpang transportasi udara disediakan oleh PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa pola interaksi perkotaan di Indonesia secara umum ekonomi terpusat pada Metropolitan Jabodetabek. Hanya saja, dalam aspek ekonomi, interaksi perkotaan cenderung terjadi antara Metropolitan Jabodetabek dengan perkotaan di Pulau Jawa. Sedangkan dalam aspek transportasi, pola interaksi juga terjadi antara Metropolitan Jabodetabek dengan perkotaan di luar Pulau Jawa. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sentralitas perkotaan berdasarkan interaksinya berbeda dengan sentralitas perkotaan berdasarkan ukuran. Adapun sentralitas perkotaan yang dihasilkan berdasrkan kedua aspek memiliki korelasi yang tinggi.
Perpustakaan Digital ITB