Wilayah perairan Laut Jawa merupakan salah satu wilayah perairan di Indonesia
dengan aktivitas kemaritiman yang ramai. Seluruh aktivitas di wilayah perairan
memiliki risiko yang dapat mencemari lingkungan. Salah satu risiko pencemaran
tersebut adalah terjadinya tumpahan minyak yang diakibatkan oleh kecelakaan kapal
di jalur pelayaran. Assesment risiko dari kejadian tumpahan minyak di wilayah periran
Laut Jawa perlu dilakukan untuk meminimalisir kerugian jika terjadi tumpahan minyak
yang diakibatkan oleh kecelakaan di jalur pelayaran. Penelitian ini menggunakan dua
metode yaitu pemodelan dan sistem informasi geografis. Sistem informasi geografis
digunakan untuk menentukan lokasi tempat tumpahan minyak dan untuk melakukan
visualisasi untuk kebutuhan analis dari hasil pemodelan. Simulasi dilakukan dengan
menggunakan model tumpahan minyak OSTM (oil spill trajectoy model). Simulasi
dilakukan selama lima belas hari pada setiap bulan dalam tiga kategori titik rilis
berdasarkan jarak titik rilis tumpahan minyak dengan garis pantai. Kategori I dengan
jarak kurang dari 50 km dari garis pantai, kategori II dengan jarak antara 50-100 km
dari garis pantai, dan kategori 3 dengan jarak lebih dari 100 km dari garis pantai. Pola
sebaran tumpahan minyak mengikuti pola angin muson yaitu cenderung menyebar ke
arah timur pada saat musim barat dan menyebar ke arah barat pada saat musim timur.
Sebaran terjauh terjadi pada puncak musim timur dan puncak musim barat. Risiko
damparan tertinggi terjadi pada kategori titik rilis I. Risiko damparan mengecil seiring
bertambahnya jarak pada kategori II dan kategori III.