Teluk Ambon Dalam (TAD) adalah area penting untuk pengembangan ekonomi
kota Ambon, salah satu dari sedikit kawasan perkotaan di Indonesia bagian timur.
Penelitian ini bertujuan untuk memantau dampak antropogenik pada TAD dengan
menggunakan kombinasi analisis magnetik batuan dan geokimia pada 20 sampel
yang dikumpulkan dari TAD dan sungai-sungai sekitarnya. Nilai suseptibilitas
magnetik sampel di TAD rata-rata sebesar 26.37×10-8 m3/kg, yang relatif tinggi
dan sebanding dengan lingkungan pesisir yang terkontaminasi. Suseptibilitas
magnetik berkorelasi positif dengan beberapa logam seperti Cr, Co, Ni, dan Mn
tetapi berkorelasi negatif dengan Hg. Analisis geokimia menunjukkan bahwa
kandungan Hg dan Ag relatif tinggi namun berdasarkan indeks geo-akumulasi
hanya menimbulkan risiko moderat terhadap lingkungan. Selain itu, indeks
potensi risiko ekologi (PERI) menunjukkan bahwa ada dua titik yang
menunjukkan risiko ekologi moderat. Analisis statistik multivariat (analisis
komponen utama (PCA), koefisien korelasi Pearson (PCC), dan analisis cluster
hierarkis (HCA)) menguraikan bahwa akumulasi logam di sedimen TAD terkait
dengan dampak litologi, geologi, dan antropogenik. Oleh karena itu, tumpahan
minyak dan limbah rumah tangga kemungkinan merupakan alasan utama
pencemaran antropogenik di sedimen TAD.