digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC Open In Flipbook karya


Lembar Pengesahan
Terbatas karya
» ITB

Tugas Akhir
Terbatas karya
» ITB

Pada sistem komunikasi digital, suatu informasi harus memiliki kebenaran dan tujuan ideal yang sama ketika melakukan pengiriman informasi ataupun penerimaan informasi. Namun pada kenyataannya, kondisi ini tidak selalu dapat direalisasikan karena adanya pengaruh interferensi baik secara internal maupun secara eksternal. Pengaruh interferensi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan data sehingga informasi yang diterima akan berbeda dari informasi aslinya. Dalam komunikasi digital, kerusakan tersebut dapat diatasi dengan adanya sistem pengkodean, salah satunya yaitu channel coding. Channel Coding merupakan teknik pengkodean bit dengan cara menambahkan performansi bit data yang akan dikirimkan. Channel Coding terbagi menjadi dua bagian, yaitu error detection coding dan error correction coding. Pada sistem ini akan digunakan CRC sebagai salah satu error detection coding pada channel coding. Secara sistem, CRC yang digunakan dapat melakukan error checking ketika transmitter telah melakukan pengiriman data. CRC akan terlebih dahulu melakukan perhitungan pada transmitter dan dikirimkan dalam bentuk hexadecimal yang nantinya akan dibandingkan pada receiver apakah data yang dikirimkan benar atau tidak. Jika data yang dikirimkan benar, maka receiver akan mendapatkan pemberitahuan bahwa data tersebut valid. Jika tidak, maka receiver mendapatkan pemberitahuan bahwa data tersebut tidak valid dan menyarankan transmitter untuk mengirimkan ulang data tersebut. Untuk mendukung kerja sistem channel coding ini, sistem akan diuji dengan menggunakan modem akustik berupa modulator dan demodulator FSK. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini telah mampu melakukan error checking namun belum dapat memberitahukan letak error yang terjadi pada data.