Data observasi permukaan yang bersifat robust, dapat diandalkan dan terpercaya
menjadi dasar utama dalam menganalisis dampak dari perubahan variabilitas iklim.
Pengumpulan data dalam rentang waktu lama memungkinkan data observasi
menjadi tidak homogen akibat faktor non-iklim. Beberapa penelitian sebelumnya
telah meneliti uji kehomogenan data yang meliputi deteksi, koreksi outlier, deret
stasiun referensi, uji homogenitas, adjustment hingga koreksi missing-value.
Menggunakan 365 data stasiun curah hujan yang tersebar di 5 provinsi di Sulawesi,
penelitian ini mengidentifikasi kehomogenan data stasiun menggunakan absolute
homogeneity test dan adjustment terhadap data teridentifikasi non-homogen. Uji
homogenitas pertama mengidentifikasi 225 (61,6%) data stasiun curah hujan (CH)
akumulasi tahunan bersifat homogen. Data stasiun teridentifikasi non-homogen
selanjutnya dilakukan adjusment CH bulanan untuk melihat pengaruhnya terhadap
pola rata-rata klimatologi. Pemilihan stasiun referensi yang homogen digunakan
dengan tujuan menyelaraskan distribusi stasiun terhadap stasiun referensi.
Hasil uji homogenitas kedua terhadap 138 data stasiun non-homogen menghasilkan
74 (53,6%) data stasiun curah hujan teridentifikasi homogen pasca adjustment,
sehingga total data stasiun homogen meningkat menjadi 299 data stasiun curah
hujan. Hasil perbandingan pola klimatologi menunjukkan pengaruh adjustment
berfokus pada perubahan distribusi dan tidak terlalu memengaruhi pola distribusi
curah hujan secara signifikan. Hasil penelitian dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas data observasi dan meninimalisir pengaruh faktor non-iklim
dalam penggunaan data di penelitian-penelitian selanjutnya.
Perpustakaan Digital ITB