digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Adopsi Pusat Operasi Keamanan (SOC) semakin penting bagi perusahaan pembiayaan di Indonesia untuk melindungi informasi sensitif dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan di tengah meningkatnya ancaman keamanan siber. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi adopsi SOC, tantangan yang dihadapi selama implementasi, dan strategi untuk meningkatkan tingkat adopsi. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini mengintegrasikan data kuantitatif dari survei terstruktur dan wawasan kualitatif dari wawancara dengan karyawan keamanan siber di perusahaan keuangan Indonesia. Kerangka teoretisnya menggabungkan Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB), dan konstruk tambahan seperti keunggulan relatif dan dukungan manajemen puncak. Temuan utama mengungkapkan bahwa norma subyektif dan dukungan manajemen puncak merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap niat untuk mengadopsi SOC. Selain itu, tantangan utama yang diidentifikasi termasuk keterbatasan anggaran dan kekurangan tenaga terampil. Studi ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan adopsi SOC, termasuk Dukungan Manajemen Puncak, Norma Subyektif, Pelatihan dan Pengembangan Personil Terampil, dan Pemilihan Vendor dan Alat. Temuan ini menawarkan implikasi praktis, teoretis, dan global bagi perusahaan keuangan yang ingin meningkatkan infrastruktur dan ketahanan keamanan siber mereka. Penelitian di masa depan harus mempertimbangkan studi longitudinal untuk melacak adopsi SOC dari waktu ke waktu dan mengeksplorasi penerapannya di berbagai sektor dan wilayah geografis. Studi Regulasi dan Kebijakan juga harus diteliti untuk mengetahui regulasi yang tepat di negara tersebut atau di dunia.