digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Sandi Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 1 Sandi Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 2 Sandi Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 3 Sandi Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 4 Sandi Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 5 Sandi Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

PUSTAKA Sandi Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan deviasi metode truck count terhadap metode survei, dan untuk mengidentifikasi cara mengoptimalkan keakuratan data truck count. Analisis statistik deskriptif dan regresi linier digunakan untuk mengetahui variasi dan korelasi antara metode truck count dengan metode survei. Melalui analisis tersebut, dapat diketahui bahwa metode truck count memiliki variasi yang lebih besar daripada metode survei. Hal ini memberikan arahan untuk perbaikan yang ditujukan pada metode truck count. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kerangka kerja DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk mengetahui penyebab penyimpangan dan memberikan usulan solusi untuk perbaikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa penyebab terjadinya penyimpangan estimasi tonase batubara metode truck count terhadap metode survei terletak pada ketidaksesuaian faktor muatan, variasi muatan truk, dan faktor sistem pencatatan manual pada saat proses pelaporan dan pengelolaan data. Diperlukan pengujian berkala terhadap nilai faktor muatan truk dan standarisasi proses pemuatan ke dalam alat angkut untuk meminimalisir variasi muatan. Sehingga diharapkan estimasi dapat mendekati keadaan sebenarnya. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan berkontribusi terhadap terjadinya penyimpangan antara metode truck count dengan metode survei. Standardisasi prosedur dan penerapan Fleet Management System (FMS) merupakan usulan solusi yang diberikan dan diharapkan dapat mengurangi terjadinya penyimpangan yang signifikan sehingga dapat mengoptimalkan keakuratan estimasi tonase batubara. Melalui evaluasi berkala dan proses perbaikan berkelanjutan, para pemangku kepentingan dapat menggunakan data estimasi tonase batubara untuk memprediksi, merencanakan, dan mengimplementasikan strategi produksi secara lebih optimal.