Sungai Rongkong merupakan salah satu sungai di Kabupaten Luwu Utara yang memiliki potensi kejadian banjir cukup tinggi setiap tahunnya. Banjir terjadi akibat tingginya sedimentasi yang menyebabkan berkurangnya kapasitas tampung sungai dalam mengalirkan debit banjir. Salah satu alternatif penanganan banjir yang direncanakan adalah pembangunan tanggul dan normalisasi sungai. Namun demikian, normalisasi sungai memiliki kelemahan dimana pelebaran penampang sungai yang dilakukan dapat menyebabkan peningkatan sedimentasi. Maksud dari studi ini adalah untuk mengkaji rencana normalisasi dan pembangunan tanggul Sungai Rongkong dalam pengaruhnya terhadap reduksi banjir dan perubahan morfologi sungai yang terjadi.
Analisis debit banjir rencana dilakukan menggunakan perangkat lunak HEC-HMS dengan metode SCS dan Snyder. Analisis hidraulika pemodelan banjir dan angkutan sedimen dilakukan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS pada kondisi eksisting dan kondisi rencana. Analisis erosi lahan dilakukan menggunakan metode USLE dengan bantuan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG).
Debit banjir rencana di outlet Sungai Rongkong pada kala ulang 20 tahun didapatkan sebesar 1.046,78 m3/s. Berdasarkan pemodelan banjir dengan HEC-RAS, rencana pengendalian banjir dapat mereduksi tinggi limpasan banjir sebesar 100% dan menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan aliran rata-rata sebesar 18% dari 1,82 m/s menjadi 2,14 m/s. Dari hasil pemodelan angkutan sedimen menunjukkan bahwa dampak dari rencana pengendalian banjir menyebabkan peningkatan volume sedimen sebesar 37% dari 319.859 m3/tahun menjadi 438.230 m3/tahun, peningkatan volume erosi sebesar 95% dari 359.153 m3/tahun menjadi 700.242 m3/tahun, dan peningkatan tinggi sedimentasi rata-rata 56% dari 0,5 m menjadi 0,9 m dan kedalaman erosi rata-rata 79% dari 0,6 m hingga 1,1 m. Hasil analisis erosi lahan menunjukkan terjadi peningkatan luas lahan tererosi serta tingkat sedimentasi pada DAS Rongkong.
Perpustakaan Digital ITB