ABSTRAK Aziz Satrio
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Aziz Satrio
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Aziz Satrio
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aziz Satrio
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aziz Satrio
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aziz Satrio
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Aziz Satrio
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Aziz Satrio
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Komitmen Indonesia untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060 mendorong
peningkatan minat terhadap pengembangan reaktor nuklir lanjut, termasuk Sodium Fast
Reactor (SFR). Salah satu isu keselamatan yang menjadi perhatian adalah fenomena
centralized sloshing yang dapat terjadi selama skenario unprotected loss-of-flow
(ULOF), menyebabkan gerakan fluida intens dan potensi dampak struktural.
Pengembangan studi eksperimental terhadap fenomena ini masih terbatas karena
kendala keselamatan, sehingga diperlukan pendekatan numerik yang akurat dan stabil.
Penelitian ini mengevaluasi performa metode Moving Particle Semi-implicit (MPS)
dalam mensimulasikan fenomena centralized sloshing pada SFR. Perbaikan algoritma
dilakukan melalui modifikasi fungsi bobot (weight function) dan persamaan Poisson
tekanan sebagaimana diusulkan oleh Kondo dan Koshizuka (2010). Simulasi dilakukan
dalam konfigurasi dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D), dengan fokus pada distribusi
tekanan, perilaku partikel, dan pembentukan puncak fluida. Metode MPS dengan
modifikasi WP menunjukkan peningkatan akurasi sebesar 11.54% pada kasus 2D dan
1.14% pada kasus 3D. Dibandingkan dengan Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH),
MPS menunjukkan potensi lebih lanjut untuk aliran tak termampatkan, meskipun masih
memerlukan pengembangan pada aspek pemodelan fasa udara. Temuan ini mendukung
MPS sebagai metode numerik yang menjanjikan untuk pengkajian keselamatan reaktor.
Perpustakaan Digital ITB