Keselamatan material teras reaktor sepanjang masa operasi, proses shutdown,
maupun dalam kondisi kecelakaan merupakan faktor penting yang harus dijaga.
Untuk mempelajari mekanisme kecelakaan yang terjadi sehingga bisa didapatkan
sistem keselamatan dan mitigasi yang sesuai saat terjadi kecelakaan reaktor nuklir
maka diperlukan penelitian terkait kecelakaan parah pada reaktor nuklir. Beberapa
penelitian terkait kecelakaan reaktor nuklir telah dilakukan dengan berbagai kasus
yang berbeda seperti percobaan CORA, QUENCH, PHEBUS, LEISAN, LIVE,
Ogura, VESTA, dan FROMA. Beberapa percobaan tersebut juga telah digunakan
untuk memvaliasi beberapa program komputer seperti MAAP, MELCOR,
ASTEC, ICARE/CATHARE, SCDAP/RELAP5, dan MPS. Namun, penelitian
terkait pelelehan material teras reaktor yang merupakan tahap awal terjadinya
fenomena kecelakaan pada reaktor masih sedikit jumlahnya. Padahal tahap awal
ini sangat penting dalam mempersiapkan sistem keselamatan dan mitigasi yang
sesuai sehingga efek yang yang tidak diharapkan dapat ditanggulangi. Oleh
karena itu dalam tesis ini saya melakukan penelitian terkait pelelehan material
teras reaktor menggunakan metode moving particle Semi-Implicit (MPS). MPS
merupakan salah satu program yang dapat digunakan untuk mensimulasikan suatu
fenomena kecelakaan reaktor terutama terkait gerakan lelehan material teras
reaktor. Dalam penelitian ini, digunakan 3 sampel (lilin, parafin, dan woodmetal)
yang akan dilelehkan dalam media panas (minyak goreng dan air). Sampel yang
dipanaskan digunakan sebagai analog material teras reaktor yang meleleh pada
saat terjadi kecelakaan nuklir parah, sehingga dari pelelehan ini dianalisis
karakteristik pelelehannya. Hasil percobaan dan simulasi MPS menunjukkan hasil
yang sama bahwa kecepatan pelelehan sampel dalam media air lebih cepat
dibandingkan dengan minyak goreng disebabkan oleh konduktivitas panas air
yang lebih tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode MPS cukup efektif
digunakan untuk mensimulasikan fenomena pelelehan material teras reaktor.