digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan antibiotik sebagai promotor pertumbuhan dan profilaksis pada unggas telah dilarang, akan tetapi bakteri resisten antibiotik masih ditemukan pada produk daging ayam dan telur. Kondisi ini berisiko meningkatkan resiko resistensi antibiotik pada manusia. Sebagai alternatif, probiotik dan suplemen mulai digunakan di peternakan.Konsumsi produk hewan ternak yang mengandung gen mikroba resistendapat memicu kasus resistensi antibiotik di manusia. Penggunaan antibiotik sebagai promotor pertumbuhan dan profilaksis pada ungags telah dilarang oleh Undang-Undang, sehingga, probiotik dan suplemen mulai digunakan sebagai alternatif. Hasil pengujian pada daging ayam dan telur masih ditemukan adanya resistensi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengetahuan, praktik, dan persepsi peternak ayam di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya yang merupakan produsen unggas terbesar kedua dan ketujuh di Jawa Barat. Studi kuantitatif ini menggunakan desain potong lintang dan dilakukan secara daring terhadap 194 peternak.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan, praktik, dan persepsi peternak ayam di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya sebagai produsen ungags terbesar ke dua dan tujuh di Jawa Barat. Penelitian dilakukan secara kuanitatif dengan desain potong lintang melalui secara daring terhadap 194 peternak. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar peternak ayam pedaging dan petelur memiliki tingkat pengetahuan sedang (70.103%, n=136). Sebanyak 65.46% peternak (n=127) berada dalam kategori praktik penggunaan antibiotik yang tepat. Hampir seluruh peternak memiliki persepsi yang positif terkait dengan pembatasan antibiotik dan penggunaan probiotik dan suplemen sebagai alternatif (90.21%, n=175). Namun, penggunaan probiotik masih sangat rendah, (34.54%, n=67). Dimensi persepsi tidak memiliki korelasi terhadap tingkat praktik namun tidak dengan Ddimensi pengetahuan yang memilikimenunjukan korelasi berbanding lurus terhadap dimensi praktik dengan nilai p-value 0.000 dan hubungan korelasi sedang (r= 0.418)), sehingga memiliki hubungan yang berbanding lurus. Tingkat pengetahuan yang peternak pada kategori sedang dapat ditingkatkan untuk mengoptimalkan tingkat praktik peternak.