Kebutuhan sistem struktur bangunan tinggi tahan beban gempa semakin meningkat seiring lajunya dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sistem struktur tidak hanya dirancang untuk kuat, stabil dan memiliki daktilitas yang baik, namun struktur harus mudah diperbaiki setelah terjadi gempa. Penelitian ini mengkaji model sistem struktur core frame rangka baja pendisipasi energi gempa yang reliable, applicable, dan repairable. Model struktur yang dikaji dibedakan menjadi 3, struktur dengan core frame rangka baja ganda dihubungkan coupling beam dengan variasi link, struktur dengan core frame rangka baja dihilangkan salah satu kolom core frame, sistem struktur rangka baja bresing eksentrik.
Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah secara numerik linear dynamic, nonlinear static, dan nonlinear dynamic. Model struktur dummy dirancang perilaku elastiknya dengan dibantu software Etabs, evaluasi perilaku inelastik dengan Perform 3D. Desain elastik struktur dengan metode respon spektrum mengacu pada SNI 1726:2012, sedangkan parameter analisa non-linier mengacu pada FEMA 356-2000. Struktur baja ST41 dimodelkan 2 dimensi dengan tinggi 20 lantai, tinggi tiap lantai 4m. Struktur memiliki core frame ganda yang dihubungkan oleh coupling beam dengan variasi link tipe shear, intermediate dan flexure. Link beam dirancang menjadi elemen terlemah pada struktur, sedangkan elemen struktur yang lainnya dirancang dengan desain kapasitas. Beban gempa respon spectrum yang digunakan dalam merancang struktur adalah wilayah Jakarta dengan kondisi Tanah Lunak. 7 data riwayat gempa dipakai dalam analisa nonlinear dynamic yang sudah dilakukan penyesuaian terhadap Respon Spektra Jakarta.
Model struktur dengan core frame ganda yang dihubungkan oleh shear link memiliki kinerja lebih baik dari core frame yang dihubungkan intermediate link maupun flexure link, kelebihannya dari sisi kekakuan elastik, kekakuan inelastik, daktilitas, disipasi energi, dan kapasitas inelastik maksimumnya.
Perpustakaan Digital ITB