digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Adam Felix
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon material struktur pasangan bata terkekang, termasuk model beton, bata, dan mortar, serta untuk memodelkan dan mengevaluasi pengaruh perkuatan wing-wall pada kapasitas struktur. Penelitian ini meliputi empat fokus utama: verifikasi respon material melalui simulasi single element, pemodelan pengujian kuat geser permukaan bata-mortar dengan pendekatan detail mikro, strategi pemodelan elemen hingga untuk struktur bata terkekang dengan dan tanpa perkuatan wing-wall, serta studi pengaruh variabel dimensi dan detailing wing-wall. Metode penelitian menggunakan software analisis FEM LS-DYNA dengan model material concrete damage plasticity MAT_273 untuk beton, bata, dan mortar. Baja tulangan dimodelkan sebagai elemen elasto-plastic beam dengan model material piecewise linear plasticity, dan analisis dilakukan dengan pendekatan static structural implicit untuk memvalidasi hasil simulasi numerik terhadap data eksperimen dari spesimen dinding CM-P-BM dan CM-P-WW oleh Al-Farisi Firdaus (2023). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model MAT_273 dapat menangkap perilaku nonlinear uniaksial dengan baik, termasuk siklik. Model elemen hingga (FE) secara akurat memprediksi respon histeretik, dengan rasio gaya antara hasil numerik dan eksperimen sekitar 0.99 hingga 1.16 untuk berbagai kondisi. Meskipun model FE dapat merepresentasikan kekakuan awal dan pola kegagalan eksperimental dengan baik, terdapat perbedaan pada pola retak, terutama pada elemen masonry. Dalam hal disipasi energi, model FE menunjukkan hasil yang baik hingga drift 0.20%, namun rasio energi disipasi kumulatif membesar dengan meningkatnya drift. Model CM-P-BM menunjukkan rasio energi disipasi antara 0.82 dan 0.88, sementara model CM-P-WW menunjukkan rentang 1.24 hingga 1.63 pada simpangan akhir pembebanan. Terkait perkuatan wing-wall, peningkatan dimensi wing-wall sebesar 50% menghasilkan peningkatan kapasitas beban maksimum yang relatif kecil. Namun, tambahan tulangan sengkang pada area tumpuan meningkatkan kapasitas struktur secara signifikan, dengan peningkatan beban maksimum sebesar 23.47% dan 17.56% pada arah dorong dan tarik, secara efektif dibandingkan dengan hanya memperbesar dimensi wing-wall. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa perkuatan wing-wall perlu diimbangi dengan desain balok yang sesuai untuk meningkatkan kapasitas struktur secara efektif, dan model numerik yang dikembangkan dapat digunakan untuk memprediksi perilaku struktur pasangan bata terkekang dalam kondisi beban uniaksial, siklik, dan disipasi energi.