digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Haryman Lamhot Manullang
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Haryman Lamhot Manullang
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Haryman Lamhot Manullang
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Haryman Lamhot Manullang
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Haryman Lamhot Manullang
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Haryman Lamhot Manullang
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Era reformasi transportasi umum dimulai dari peluncuran pertama Transjakarta di tahun 2004. Pelayanan yang disediakan merupakan sebuah prestasi setelah beroperasi selama hamper 17 tahun melayani kebutuhan transportasi umum di kota DKI Jakarta. Panjang total rute bus barbasis masal termasuk bus pengumpan adalah terpanjang di ASEAN. Seiring degan waktu, Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub No 9 Tahun 2020) dikeluarkan untuk mengatur mengenai dana subsidi program BTS. Dana subsidi diberikan hanya untuk biaya operasional angkutan umum berdasarkan tarif yang sudah ditentukan. Reformasi angkutan umum, dapat dibagi menjadi empat era. Pada era pertama dan kedua berfokus kepada biaya pada layanan. Sedangkan di era ketiga dan keempat berfokus kepada pembelian pada kualitas performa. Program BTS saat ini mengacu pada transformasi era 4.0 dimana tidak hanya orientasi pelanggan berdasarkan standar pelayanan minimal tetapi juga berorientasi pada integrasi layanan, pengolahan data konsumen, kemampuan monitoring secara real-time dan modularitas. Karakteristik transprotasi era 4.0 sudah diterapkan di Transjakarta sedangkan operator bis di tiga kota seperti Surakarta, Denpasar dan Medan perlu belajar dan beradaptasi tata Kelola organisasi dan dukungan komitmen dari pemimpin. Komitmen dari Gubernur maupun Walikota untuk mengelola dan mengambil keputusan berdasarkan feedback konsumen, survei dan laporan grup diskusi akan menentukan nasib program BTS dalam jangka panjang. Penelitian ini berdasarkan fokus grup diskusi yang di hosting oleh Balitbang Kemenhub beserta seluruh pihak pemangku kepentingan di setiap kota. Penilaian dan tolok ukur program BTS ini diambil dari studi kasus evolusi perushaan Transjakarta beserta cerita sukses dan gagal di perusahaan ini. Hasil akhir dari pengembangan yang berkelanjutan dari program BTS ini merupakan hal yang terbaru dari sebuah teori transportasi yaitu pembelian layanan. Studi literatur dari perusahaan MTR railway di Hongkong membuktikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dan mengelola pendapatan. Diversifikasi lini bisnis antara transprotasi umum, komersial dan manajemen properti.