digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rangka baja pemikul momen khusus merupakan sistem pemikul gaya lateral yang umum digunakan pada bangunan. Pada sistem struktur ini, balok terhubung pada kolom dengan menggunakan sambungan momen prakualifikasi. Sebagian besar sambungan prakualifikasi mengakomodasi deformasi inelastik melalui mekanisme kelelehan lentur pada balok. Berbeda dengan sambungan prakualifikasi yang umum, sambungan Simpson Strong-Tie Strong Frame (SSTSF) dan DuraFuse Frames (DFF) mengakomodasi deformasi inelastik melalui mekanisme kelelehan pada sambungan. Dengan terjadinya mekanisme disipasi energi pada sambungan, maka penggantian pada komponen yang mengalami kerusakan cenderung lebih mudah apabila dibandingkan dengan sambungan prakualifikasi konvensional. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perbandingan berat dan kinerja seismik antara rangka baja pemikul momen khusus dengan sambungan yang dapat diganti (SSTSF dan DFF) dan sambungan konvensional (Bolted Flange Plate/BFP). Objek penelitian adalah bangunan delapan lantai, berfungsi sebagai kantor, berlokasi di kota Bandung, memiliki kelas situs tanah sedang (SD), dan memiliki konfigurasi struktur yang simetris. Alur penelitian terdiri dari dua tahapan utama yakni tahap perancangan struktur dan tahap evaluasi kinerja seismik struktur. Tahap perancangan struktur meliputi pemodelan linear struktur, pemeriksaan struktur terhadap persyaratan seismik, dan pemeriksaan kapasitas elemen struktur. Sedangkan, tahap evaluasi kinerja seismik struktur meliputi pemodelan nonlinear struktur, verifikasi hasil analisis modal, analisis statik dan dinamik nonlinear, serta evaluasi kinerja seismik struktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat struktur SSTSF dan DFF secara berturut-turut lebih berat sekitar 10.54% dan lebih ringan sekitar 13.42% daripada struktur BFP. Selain itu, kinerja seismik pada struktur SSTSF dan DFF relatif lebih baik daripada struktur BFP. Hal ini disebabkan oleh karakteristik elemen sekring dan aspek perancangan struktur.