ABSTRAK Nasywa Natania
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Air gun array merupakan sumber seismik utama dalam survei laut yang
menghasilkan dua jenis source signature: near-field dan far-field. Far-field
signature memiliki peran yang signifikan dalam pemrosesan data seismik, terutama
pada tahap dekonvolusi. Namun, pengukuran langsung far-field signature di laut
sering kali sulit dilakukan karena kendala teknis dan biaya. Sebagai alternatif,
metode estimasi far-field signature dari rekaman near-field hydrophone
memberikan solusi yang berbasis shot-to-shot sehingga lebih sesuai dengan
keadaan sebenarnya dibandingkan dengan metode pemodelan akustik yang hanya
menghasilkan satu source signature untuk keseluruhan survei.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan far-field signature dari rekaman nearfield hydrophone. Kemudian, far-field signature tersebut akan dianalisis dan
dibandingkan dengan hasil pemodelan akustik dari perangkat lunak Gundalf. Data
yang digunakan berupa rekaman near-field hydrophone dari konfigurasi air gun
array yang tersusun atas 12 sumber aktif. Pengolahan data dimulai dengan
perhitungan notional signature yang selanjutnya disuperposisi dari setiap shot
untuk menghasilkan far-field signature. Estimasi far-field signature dilakukan
untuk 200 shot. Selanjutnya, far-field signature yang didapatkan dihitung crosscorrelation-nya untuk melihat tren variasi antar shot. Lalu, signature tersebut juga
diaplikasikan pada data seismik dalam proses debubble dan designature.
Hasil menunjukkan bahwa estimasi far-field signature dapat dilakukan dengan
menggunakan rekaman near-field hydrophone. Perbandingan dengan hasil
pemodelan Gundalf juga memperlihatkan kesesuaian dari segi frekuensi ghost
notch, peak-to-bubble ratio (PBR), dan cross correlation. Akan tetapi, crosscorrelation antara far-field signature shot pertama dengan shot lainnya
menunjukkan hasil yang konsisten mendekati 1. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kondisi survei berjalan dengan stabil dan penggunaan single signature telah cukup
representatif untuk keseluruhan data. Penggunaan single signature tersebut terbukti
efektif dalam menekan efek bubble dan zero-phasing data seismik.
Perpustakaan Digital ITB