digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zahra Kirana Putri [17221056]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia, sebagai negara megabiodiversitas, memiliki kekayaan flora yang sangat melimpah, di mana tiga bunga yang telah ditetapkan sebagai puspa nasional oleh Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993, yaitu Melati (Jasminum sambac), Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), dan Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii), tidak hanya merepresentasikan keindahan alam Indonesia, tetapi juga memiliki nilai simbolik yang mendalam. Meskipun ketiga bunga ini telah ditetapkan sebagai simbol budaya nasional, sebagian besar masyarakat, khususnya generasi muda, belum sepenuhnya memahami dan mengenal keberadaan puspa nasional ini. Minimnya representasi visual puspa nasional dalam kehidupan sehari-hari menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat pentingnya pelestarian budaya dan identitas bangsa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengangkat puspa nasional sebagai sumber inspirasi dalam desain fashion berbasis keberlanjutan, dengan menggunakan teknik reka latar dalam desain tekstil. Penelitian ini mengadopsi pendekatan Design Thinking, yang terdiri dari tahapan eksplorasi visual, perancangan motif, serta eksperimen berbagai teknik reka latar dalam penerapannya. Teknik reka latar digunakan sebagai metode utama dalam mengolah elemen visual yang terkandung dalam puspa nasional, seperti bentuk kelopak, warna, tekstur, dan struktur bunga, menjadi motif dan pola yang komunikatif dan sesuai dengan kebutuhan desain fashion kontemporer. Pada tahap pertama, dilakukan studi visual terhadap masing-masing puspa nasional untuk mengidentifikasi elemen-elemen desain yang dapat diterjemahkan menjadi motif dalam desain busana. Melati Putih, yang melambangkan kesucian dan ketulusan, diwakili dengan bentuk kelopak yang sederhana, halus, dan elegan. Anggrek Bulan, yang mencerminkan keindahan dan ketahanan, diwakili dengan warna cerah dan struktur yang memikat. Sementara itu, Padma Raksasa, yang merepresentasikan kekuatan dan keunikan alam Indonesia, diwakili oleh bentuk besar dengan warna yang mencolok. Elemen-elemen visual ini kemudian dianalisis dan diolah menjadi motif desain yang dapat diterapkan pada produk fashion, baik dalam bentuk pola, warna, maupun tekstur. Tahap berikutnya adalah eksperimen desain yang dilakukan melalui pembuatan sketsa manual dan digital untuk mengembangkan motif dan pola berbasis puspa nasional. Pada tahap ini, desain digali lebih dalam dengan menggunakan teknik reka latar, Eksperimen ini bertujuan untuk menghasilkan pola dan tekstur yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mengandung makna dan simbolisme yang mendalam sesuai dengan nilai budaya yang terkandung dalam puspa nasional. Setelah motif dan desain dieksplorasi, tahap berikutnya adalah perancangan prototipe busana, di mana desain-desain yang telah dikembangkan diterjemahkan ke dalam bentuk produk fashion. Desain prototipe busana ini kemudian dievaluasi untuk memastikan bahwa ia tidak hanya memenuhi standar estetika, tetapi juga mempertahankan esensi budaya yang menjadi ciri khas puspa nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik reka latar efektif dalam mentransformasikan citra puspa nasional menjadi desain fashion yang kontemporer dan komunikatif. Teknik ini mampu menggabungkan elemen simbolik dari puspa nasional, sehingga menghasilkan karya yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga kaya akan nilai budaya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa desain fashion berbasis puspa nasional dapat menjadi media yang efektif untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat terhadap pentingnya pelestarian puspa nasional dan identitas budaya Indonesia. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan desain fashion berbasis kebudayaan, serta memberikan sumbangan penting bagi dunia mode yang semakin mengedepankan nilai budaya dan pelestarian lingkungan. Karya ini diharapkan dapat memperkenalkan puspa nasional Indonesia secara lebih luas, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya identitas budaya bangsa