ABSTRAK Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Najwa Raghda Nafila
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan salah satu
implementasi amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 untuk pemerintah
memberikan bantuan/kemudahan bagi MBR yang kesulitan memperoleh rumah
layak huni dengan menekankan swadaya masyarakat. Namun, besaran bantuan
sering dianggap kurang sesuai, keswadayaan dana masih rendah hingga memicu
utang piutang, dan pemahaman masyarakat terbatas sehingga peran TFL menjadi
krusial. Penelitian ini menilai efektivitas BSPS dalam mengurangi RTLH di
Kecamatan Pangalengan (n = 60) menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif
dan evaluasi formal (Dunn, 1981), dilakukan melalui analisis statistik deskriptif,
kualitatif, spasial, skoring, serta asosiasi Pearson Chi-Square dan koefisien
kontingensi. Hasil menunjukkan penyaluran tepat sasaran (100%), partisipasi
gotong-royong tinggi meski peran KPB belum optimal, pemahaman masyarakat
rendah hingga sedang, dan kinerja TFL terhambat oleh jarak dan waktu.
Keswadayaan tambahan dana cukup tinggi, namun didominasi pinjaman yang
mengindikasikan beban keuangan jangka panjang. Ketepatan waktu penyaluran dan
renovasi sesuai rencana, serta ketercapaian komponen rumah layak huni tergolong
efektif (85,7%) kecuali kecukupan ruang, penerangan, dan akses terhadap fasilitas
SMP/Sederajat. Asosiasi sedang hingga kuat ditemukan pada variabel bentuk
keswadayaan, peran KPB, dan dukungan TFL. Dalam sampel 60 penerima program
BSPS di Kecamatan Pangalengan, efektivitas program BSPS tergolong cukup
efektif (75%). Penelitian ini menggunakan indikator rumah layak huni dari standar
nasional dan sumber literatur yang relevan, sehingga dapat mengeksplorasi
komponen rumah layak huni yang dapat dimasukkan dalam komponen prioritas
BSPS. Hasil temuan ini dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan evaluasi
program BSPS ke depannya agar mencapai nilai efektif penuh.
Perpustakaan Digital ITB