digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. XYZ adalah perusahaan keluarga (swasta) di Indonesia yang menyediakan program pendidikan dan layanan konsultasi pendidikan. Selama 4-5 tahun sejak perusahaan didirikan, perusahaan berada dalam kondisi zona nyaman. Hal itu disebabkan tingkat persaingan bisnis yang rendah yang terjadi pada saat itu, tidak ada pesaing/competitor yang berarti, yang membuat perusahaan dengan mudah menjelajahi pasar. Perusahaan menjadi terbuai dengan tidak adanya ancaman pesaing: perusahaan bergerak tanpa system manajemen yang benar, tanpa arah yang jelas dan terstruktur, tidak ada strategi bisnis jangka pendek atau jangka panjang, visi dan misi yang tidak jelas, tidak ada rencana pengembangan produk, tidak ada pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan proses; perusahaan merasa cukup dengan kinerja dan prestasi saat ini, tidak mencoba lebih jauh untuk mengembangkan bisnis. Saat ini persaingan bisnis menjadi lebih intens. Beberapa pendatang baru diketahui menyediakan program serupa (meniru apa yang dilakukan PT. XYZ) dan secara agresif menembus area pasar yang sama. PT. XYZ merasa jika mereka tidak merespon dengan baik, akan mengancam eksistensi perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa peluang bisnis masih tersedia. Ukuran organisasi perusahaan PT. XYZ kecil (sumber daya manusia terbatas), hanya mampu menangani pasar Bandung dan Jakarta. Masih banyak pasar di Indonesia yang belum dieksplorasi. Dalam situasi persaingan bisnis yang semakin ketat, PT. XYZ perlu bereaksi positif dengan melakukan bisnis dengan cara yang tepat. Selain itu, untuk memastikan strategi sedang dilakukan, diperlukan suatu sistem Manajemen Kinerja Perusahaan (MKP) yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sistem ini harus dapat membuat, memantau, dan mengukur tingkat keberhasilan perusahan tersebut. Dengan melakukan analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal, dan dengan analisis Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), ditentukan visi dan misi perusahaan. Visi PT. XYZ adalah menjadi mitra layanan pendidikan pilihan di Indonesia, dipercaya oleh pelanggan, karyawan, dan masyarakat sekitar. Dan pernyataan misi perusahaan adalah: (1) mendapatkan kepercayaan dari pelanggan melalui layanan yang berkualitas, dari program pendidikan internasional yang akan meningkatkan keunggulan kompetitif pelanggan: pengetahuan, kompetensi, pembentukan karakter, keterampilan interpersonal dalam masyarakat global, dan pengalaman internasional; (2) Mendapatkan kepercayaan dari karyawan melalui kejujuran, keadilan, integritas, dan pengembangan insani; (3) Mendapatkan kepercayaan dari mitra bisnis (pemasok) melalui peluang usaha yang berkesinambungan dan pertumbuhan bisnis; (4) mendapatkan kepercayaan dari pemegang saham melalui hasil keuangan yang menarik dan konsisten. Berdasarkan analisis situasi bisnis, terintegrasi dengan Visi dan misi perusahaan, PT. XYZ mendefinisikan strategi bisnisnya yaitu strategi diferensiasi terfokus. Dengan menggunakan analisis TOWS, perusahaan mendefinisikan strategi bisnis alternatif. Total 13 variabel yang didapat dari penurunan atas strategi bisnis alternatif tersebut. Kerangka Sistem Manajemen Kinerja yang dipilih adalah Sistem Manajemen Kinerja Terpadu (IPMS). Kerangka IPMS memiliki kelebihan yaitu dari kesederhanaannya, keterkaitan antara variabel dan indicator kinerja bisnisnya dimana perusahaan dapat melihat hubungan/korelasi antara semua faktor yang diukur. Kerangka IPMS terdiri dari 3 (tiga) perspektif: (1) Keluaran Bisnis, (2) Proses Internal, (3) Kemampuan Sumber Daya. Variabel dan indikator disusun menurut/disesuaikan dengan visi, misi perusahaan, dan strategi bisnis perusahaan; sesuai dengan kerangka perspektif IPMS. Hubungan antara variabel lintas perspektif kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengukur bobot setiap variabel sehubungan dengan struktur hirarki yang terjalin diantara perspektif. Semakin tinggi bobot mengindikasikan tingkat kepentingan/prioritas yang tinggi dari variabel tersebut dibandingkan dengan variabel lain (pada perspektif yang sama) selaras dengan kontribusi dalam mencapai indikator kinerja perusahaan. Dengan metode ini, perusahaan dapat menganalisis variabel apa saja yang menjadi kunci penggerak utama bisnis yang harus mereka fokuskan, untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah desain konseptual dari sistem manajemen kinerja untuk PT. XYZ dengan menggunakan kerangka IPMS. Untuk tahap awal (implementasi) telah dipilih 8 (delapan) variabel kinerja yang memiliki bobot tertinggi. yaitu: (1) keluaran bisnis: kepuasan Pelanggan, Pendapatan dan tingkat kepuasan karyawan, (2) proses internal: retensi pelanggan, pemanfaatan IPMS untuk mengukur kinerja perusahaan, dan mendapatkan pelanggan baru dari area diluar Bandung dan Jakarta; (3) kemampuan sumber daya: memperkuat peran kepemimpinan, dan pengembangan sumber daya manusianya.