digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini dibuat atas dasar masalah ketidaksesuaian klaim iklusivitas yang dipublikasikan oleh merek skincare For Skin Sake dengan persepsi beberapa konsumennya. For Skin Sake menjelaskan bahwa skincare mereka terbuka untuk semuanya. Pada kenyataannya, kampanye marketing terkini For Skin Sake tampak lebih condong ke pihak perempuan. Selain itu, banyak yang berkomentar bahwa kemasan produk sangat susah untuk dibuka terutama bagi mereka yang memiliki masalah tremor. Studi ini bertujuan untuk menguji seberapa jauhkah merek For Skin Sake menginplementasikan janji inklusivitas tersebut, dengan menguji tiga hipotesis: H1 (representasi gender binari memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi konsumen akan inklusivitas merek), H2 (inklusi disabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi konsumen akan inklusivitas merek), H3 (persepsi konsumen akan inklusivitas merek memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian). Metode yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif, instrumen berupa kuesioner ke 210 responden Gen-Z yang tergolong pengguna For Skin Sake lama maupun baru. Analisa menggunakan bantuan aplikasi SMARTPLS versi 4. Ketiga hipotesis teruji benar. Merek disarankan untuk lebih serius dalam mengimplementasikan nilai-nilai inklusivitas dalam desain dan komunikasinya.