Industri financial technology (FinTech) menunjukkan perkembangan yang pesat sepanjang 2017. FinTech yang mampu menjangkau dan melayani pinjaman bagi masyarakat kecil dengan nominal yang tidak bisa dilayani bank konvensional, bisa saja menggeser perbankan konvensional yang hanya mampu melayani pinjaman dengan jumlah besar. Bank BRI telah menyadari perkembangan FinTech yang cukup pesat tersebut dan tugas akhir ini adalah untuk mengidentifikasi dampak perkembangan FinTech terhadap pola bisnis perbankan. Penelitian didasari pentingnya Bank BRI dalam melakukan inovasi, khususnya dalam menghadapi para FinTech yang menawarkan kecepatan dan simplifikasi proses.
Kerangka penelitian dimulai dengan isu bisnis, situasi bisnis di industri FinTech, dan internal perusahaan yang mempengaruhi perubahan bisnis proses Bank BRI. Metode pengumpulan data menggunakan riset kualitatif melalui literature review dan wawancara.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat dua akar permasalahan yang menyebabkan perlunya Bank BRI melakukan transformasi, yaitu proses bisnis yang masih konvensional dan ketertinggalan dukungan IT. Penulis mengusulkan dua solusi untuk perbaikan proses bisnis di Bank BRI agar siap dalam menghadapi serangan dari FinTech yaitu perubahan proses bisnis menjadi full digital dan perubahan konsep kerja bagi para pekerja Bank BRI.
Bank BRI membutuhkan pelaksanakan rencana dan strategi untuk mencapai tujuan strategisnya. Transformasi proses bisnis dilakukan mulai dari mengadakan peninjauan ulang dari proses bisnis yang sekarang berlaku, bekerjasama dengan para FinTech sampai dengan peluncuran officeless app sebagai akhir dari proses transformasi.
Perpustakaan Digital ITB