Disrupsi yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti pasca era pandemik dan perang Rusia terhadap Ukraina telah berdampak pada stabilitas ekonomi global, seharusnya telah diantisipasi oleh perusahaan untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Kejadian tersebut menempa volatilitas dari system energi saat ini yang bergantung pada energi fosil dan membuka peluang untuk transisi energi karbon. Dukungan saat ini terhadap energi transisi pada masyarakat berpengetahuan dan dukungan dari pemerintah telah mendorong perusahaan yang bergantung pada energi fosil mengubah strategi bisnisnya. Merespon issue global dan cara kerja baru, sebuah perusahaan harus lebih responsif dengan gesit.
Transformasi cara bekerja sangat penting untuk perusahaan agar menjadi responsive di saat tantangan global ada. Center of Excellence (CoE) adalah pemain kunci dalam organisasi untuk memimpin perubahan dengan kemampuan pekerja yang tinggi di dalamnya. PT Bukit Maju (BMA) adalah sebuah perusahaan servis tambang yang membangun CoE untuk mengarahkan implementasi teknologi inovasi di dalam perusahaan. Sepanjang implementasinya, CoE dianggap sukses dalam mengadopsi teknologi, BMA memutuskan untuk memisahkan setengah organisasi CoE menjadi perusahaan teknologi terpisah. Setengah dari organisasi CoE harus membuat tujuan dan posisi baru dalam perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan generasi selanjutnya model operasi dalam praktis CoE dengan menggunakan Soft System Methodology (SSM) untuk mengembangkan modelnya. Aplikasi SSM sangat luas, salah satunya membuat perubahan dalam organisiasi. Model operasi CoE yang baru akan menentukan objektif dan posisi dalam perusahaan. CoE diharapkan untuk mengaplikasikan inisiatif yang sesuai dengan strategi perusahaan dan membawa nilai. Nilai berkelanjutan harus diberikan melalui dimensi kunci nilai pemegang saham. Manajemen perubahan untuk nilai berkelanjutan dari manajemen inovasi dan teknologi termasuk dalam penelitian ini