digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sejak 2012, Autonomous Vehicle (AV) menjadi perbincangan utama di beberapa negara. Dalam seminar pertama yang tema “Bersiap untuk Berkendara secara Otomatis”, sejumlah perwakilan dari produsen mobil dan perusahaan teknologi hadir dan menyampaikan pendapatnya. Banyak sekali manfaat yang diutarakan dalam seminar yang diadakan di Washington, Amerika itu. Disisi lain, Swiss juga sudah mulai mengembangkan teknologi ini. Mereka mengembangkan dan melakukan riset khususnya mengenai struktur biaya. Mereka menemukan perubahan yang mendasar seteleh teknologi ini diterapkan. Di Indonesia, Autonomous Vehicle sangat menarik untuk dikembangkan. Ditengah kondisi yang tidak menentu setelah ride sharing mode mendominasi pasar transportasi, inovasi seperti autonomous vehicle dibutuhkan supaya dapat bersaing satu sama lain. Riset ini dilakukan untuk menganalisa manfaat yang didapatkan apabila ini diterapkan pada moda transportasi konvensional. Manfaatnya bisa dirasakan apabila ada perubahan substansial pada struktur biaya. Kendaraan otonom ini dapat menggantikan peran pengemudi sehingga dapet menggurangi biaya variabel/tahunan. Teknologi ini juga dapat merubah biaya tetap dalam jangka panjang. Dengan menggunakan koding yang disediakan oleh ETH Zurich, riset ini pertama-tama akan fokus pada perubahan struktur biaya apabila teknologi ini diterapkan di Indonesia. Kemudian, hasilnya akan digunakan untuk mengukur kecenderungan pengguna untuk menggunakannya. Ada 7 faktor yang mempengaruhi kecenderungan untuk menggunakannya, yaitu Performance Expectancy, Effort Expectancy, Anxiety about Self-driving, Pengetahuan tentang AV, Besarnya Rumah Tangga, Pengeluaran Keluarga, dan jenis kelamin. Riset ini menemukan bahwa pasar memiliki kepedulian terhadap ekonomi yang mana AV menyediakan efisiensi biaya. Oleh karena itu, diharapkan riset ini dapat memberikan rekomendasi pada semua pihak dalam mengimplementasikan teknologi ini di Indonesia.