digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transisi energi global menuju sumber terbarukan telah mendorong pencarian solusi penyimpanan energi yang lebih aman, ringkas, efisien, dan andal karena sifatnya yang intermiten. Baterai Seng-Udara (ZAB) menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan dalam sistem penyimpanan energi karena kepadatan energinya yang tinggi, ketersediaan sumber daya, dan biaya yang lebih rendah. Namun, adopsi skala besarnya terhambat oleh Reaksi Reduksi Oksigen (ORR) dan Reaksi Evolusi Oksigen (OER) yang lambat di katoda udara, sehingga membutuhkan elektrokatalis untuk meningkatkan kinerja elektrokimia. Penelitian ini bertujuan menyediakan metode sederhana untuk mensintesis elektrokatalis berbasis karbon dengan logam non-mulia dan doping heteroatom guna meningkatkan kinerja ZAB. Empat variasi elektrokatalis, yaitu Co@H-NCNT, Co,Fe@H-NCNT, Co,Ni@HNCNT, dan Fe,Ni@H-NCNT, difabrikasi dan dievaluasi menggunakan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), Cyclic Voltammetry (CV), Galvanostatic Charge-Discharge (GCD), dan analisis Open Circuit Potential (OCV). Sifat fisik dikarakterisasi melalui Scanning Electron Microscope (SEM), X-Ray Diffraction (XRD), dan Analisis Brunauer- Emmett-Teller (BET). Hasil menunjukkan bahwa elektrokatalis bimetal memiliki aktivitas elektrokatalitik yang lebih baik dibandingkan varian logam tunggal. Di antara mereka, nanopartikel besi dan nikel yang dienkapsulasi dalam karbon nanotube berlubang yang didoping nitrogen (Fe,Ni@H-NCNT) merupakan varian dengan kinerja terbaik dengan resistansi transfer muatan terendah (434,9 ?), OCV yang cukup tinggi (1.093 V), efisiensi coulombik tertinggi (10,82%), dan aktivitas bifungsional yang unggul. Varian ini menunjukkan struktur mesopori dengan luas permukaan spesifik rata-rata 81,2 m²/g, diameter pori 10,4 nm, dan kandungan atom Fe, Ni, dan N masing-masing sebesar 5,59% berat, 7,98% berat, dan 1,27% berat. Pengaruh kelembapan relatif (70% dan 90%) terhadap ZAB dengan kinerja terbaik dievaluasi setelah paparan selama 24 jam dalam kondisi terkendali. Penurunan kinerja ZAB yang signifikan diamati, termasuk berkurangnya OCV sebesar 0,8 V, respons arus CV rendah di bawah 0,2 mA, dan penyimpangan dari perilaku GCD yang normal.