digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fadlu Rijal
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Akuisisi data seismik sering dihadapkan pada permasalahan ketika pengambilan data undersampled atau sengaja dihilangkan. Hal ini umumnya dipengaruhi oleh faktor kondisi lapangan yang tidak memungkinkan dilakukan pengukuran secara menyeluruh atau faktor keterbatasan biaya. Data akuisisi yang tidak lengkap dapat berdampak pada pemrosesan data seismik lanjutan seperti migrasi, demultiple, inversi seismik, hingga kehilangan informasi amplitudo yang berpengaruh pada AVO/AVA Analysis. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan trace yang hilang adalah trace interpolation. Penelitian ini bertujuan untuk dapat merekonstruksi trace seismik yang hilang, menganalisis perbedaan antara hasil interpolasi dengan data full offset, mengetahui batas desimasi optimal, dan menganalisis pengaruh interpolasi terhadap analisis AVO serta atribut seismik. Pada penelitian ini digunakan metode Unaliased F-K Trace Interpolation (UFKI) yang bekerja dalam domain frekuensi–gelombang (F-K) dengan Transformasi Fourier 2D untuk merekonstruksi data dan mengurangi efek aliasing, terutama pada data dengan distribusi spasial tidak merata dan reflektor dengan kemiringan curam. Metode ini efisien dalam komputasi dan mampu meningkatkan resolusi spatial pencitraan bawah permukaan bumi. Penelitian ini menggunakan Data Seismik 2D Marmousi2 dalam bentuk pre-stack gather yang dilakukan Pre-Stak Time Migration menggunakan metode Kirchhoff dan didesimasi regular sebesar 25%, 50%, dan 80%. Hasil interpolasi menunjukkan bahwa pada tingkat desimasi 25% dan 50%, metode UFKI mampu merekonstruksi trace dengan baik karena mencitrakan bawah permukaan yang kontinu, resolusi spatial tinggi, dan menjaga preservasi amplitudo. Perbedaan amplitudo antara data full offset dan hasil interpolasi relatif kecil dengan selisih amplitudo menggunakan atribut instantaneous amplitude berkisar 0-0,25 satuan. Sebaliknya, pada desimasi sebesar 80%, hasil interpolasi menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan data full offset. Reflektor yang tidak kontinu masih tampak pada hasil interpolasi sehingga kualitas citra tidak jauh berbeda dengan data yang belum diinterpolasi dan amplitudo dari rekonstruksi trace tidak lagi preserved.