ABSTRAK Fadlu Rijal
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Akuisisi data seismik sering dihadapkan pada permasalahan ketika pengambilan
data undersampled atau sengaja dihilangkan. Hal ini umumnya dipengaruhi oleh
faktor kondisi lapangan yang tidak memungkinkan dilakukan pengukuran secara
menyeluruh atau faktor keterbatasan biaya. Data akuisisi yang tidak lengkap dapat
berdampak pada pemrosesan data seismik lanjutan seperti migrasi, demultiple,
inversi seismik, hingga kehilangan informasi amplitudo yang berpengaruh pada
AVO/AVA Analysis. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan trace yang hilang adalah trace interpolation. Penelitian ini
bertujuan untuk dapat merekonstruksi trace seismik yang hilang, menganalisis
perbedaan antara hasil interpolasi dengan data full offset, mengetahui batas
desimasi optimal, dan menganalisis pengaruh interpolasi terhadap analisis AVO
serta atribut seismik. Pada penelitian ini digunakan metode Unaliased F-K Trace
Interpolation (UFKI) yang bekerja dalam domain frekuensi–gelombang (F-K)
dengan Transformasi Fourier 2D untuk merekonstruksi data dan mengurangi efek
aliasing, terutama pada data dengan distribusi spasial tidak merata dan reflektor
dengan kemiringan curam. Metode ini efisien dalam komputasi dan mampu
meningkatkan resolusi spatial pencitraan bawah permukaan bumi. Penelitian ini
menggunakan Data Seismik 2D Marmousi2 dalam bentuk pre-stack gather yang
dilakukan Pre-Stak Time Migration menggunakan metode Kirchhoff dan
didesimasi regular sebesar 25%, 50%, dan 80%. Hasil interpolasi menunjukkan
bahwa pada tingkat desimasi 25% dan 50%, metode UFKI mampu
merekonstruksi trace dengan baik karena mencitrakan bawah permukaan yang
kontinu, resolusi spatial tinggi, dan menjaga preservasi amplitudo. Perbedaan
amplitudo antara data full offset dan hasil interpolasi relatif kecil dengan selisih
amplitudo menggunakan atribut instantaneous amplitude berkisar 0-0,25 satuan.
Sebaliknya, pada desimasi sebesar 80%, hasil interpolasi menunjukkan perbedaan
signifikan dibandingkan data full offset. Reflektor yang tidak kontinu masih
tampak pada hasil interpolasi sehingga kualitas citra tidak jauh berbeda dengan
data yang belum diinterpolasi dan amplitudo dari rekonstruksi trace tidak lagi
preserved.
Perpustakaan Digital ITB