2016_A_PP_FADEL_MUHAMMAD_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_A_PP_FADEL_MUHAMMAD_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_A_PP_FADEL_MUHAMMAD_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_A_PP_FADEL_MUHAMMAD_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_A_PP_FADEL_MUHAMMAD_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_A_PP_FADEL_MUHAMMAD_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Survei batimetri merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi topografi dasar laut suatu perairan. Di dalam perkembangannya, kegiatan survei batimetri dilakukan dengan memanfaatkan beragam metode dan teknologi. Dua teknologi di dalam survei batimetri yang sama-sama memanfaatkan gelombang akustik untuk memperoleh data kedalaman adalah alat singlebeam echosounder (SBES) dan multibeam echosounder (MBES). Perbedaan kedua jenis alat akuisisi data batimetri ini perlu dikaji lebih lanjut sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai salah satu dasar untuk mengetahui tingkat perbedaan nilai kedalaman dari kedua jenis alat ini. Proses akuisisi data batimetri dengan menggunakan alat SBES tipe Teledyne Odom Hydrotrac II yang memiliki tipe frekuensi rendah dan MBES tipe Kongsberg M3 Sonar yang memiliki tipe frekuensi tinggi untuk wilayah perairan dangkal akan memberikan data kedalaman (Z) yang berbeda untuk posisi (X, Y) yang sama. Oleh karena itu, diperlukan uji statistik untuk memberikan gambaran perbedaan kedua alat ini untuk wilayah perairan dangkal. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh bahwa nilai standar deviasi sebesar 0,41 meter dengan rata-rata beda tinggi SBES dan MBES sebesar 0,6 meter. Hasil uji statistik secara distribusi normal untuk dalam tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa data beda tinggi terdistribusi secara normal dengan tingkat kepercayaan 95,28%. Oleh karena itu hasil pengukuran menggunakan SBES dan MBES untuk wilayah perairan dangkal tidak berbeda secara signifikan.
Perpustakaan Digital ITB