digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arif Rahman
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

COVER Arif Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Arif Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Arif Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Arif Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Arif Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Arif Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Arif Rahman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Saat ini bahan bakar yang banyak digunakan merupakan bahan bakar fosil yang memiliki sifat tidak terbarukan dan mencemari lingkungan sehingga dunia membutuhkan pengembangan bahan bakar terbarukan, seperti biodiesel. Namun, produksi biodiesel secara komersial saat ini memiliki beberapa tantangan, salah satunya adalah katalis homogen yang tidak dapat digunakan kembali. Untuk menjawab tantangan tersebut, telah dikembangkan beberapa katalis heterogen yang dapat digunakan pada produksi biodiesel. Satu diantara jenis katalis heterogen yang telah banyak dikembangkan adalah katalis heterogen basa berbasis kalsium oksida (CaO). Sehingga dibutuhkan studi lebih lanjut dalam rangka penggunaan katalis heterogen basa berbasis kalsium oksida (CaO) dalam skala industri produksi biodiesel. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan model persamaan laju reaksi hukum pangkat reaksi transesterifikasi dalam produksi biodiesel dengan bahan baku minyak kelapa sawit (RBDPO) dan metanol menggunakan katalis heterogen kalsium oksida (CaO) kemudian menggunakan model persamaan laju reaksi hukum pangkat yang telah diperoleh dan kondisi basis untuk menentukan desain reaktor ideal kontinu untuk menyelenggarakan reaksi transesterifikasi tersebut. Kondisi basis ditujukan untuk memenuhi kebutuhan biodiesel sebesar 100.000 ton per tahun. Variasi perancangan desain reaktor ideal kontinu yang dilakukan adalah jumlah/konsentrasi katalis (10 g/l, 30 g/l, 50 g/l, 70 g/l, 90 g/l) dan rasio molar minyak dibanding metanol (1 mol : 3 mol, 1 mol : 6 mol, 1 mol : 9 mol, 1 mol : 12 mol) sedangkan kondisi basis yang lain dijaga tetap. Hasil perancangan menunjukan bahwa: kinerja reaktor tangki ideal kontinu (RTIK) lebih baik dibandingkan kinerja reaktor aliran sumbat (RAS) untuk menyelenggarakan reaksi transesterifikasi menggunakan katalis kalsium oksida (CaO), peningkatan jumlah/konsentrasi katalis yang digunakan berdampak positif terhadap kinerja desain reaktor ideal kontinu serta peningkatan rasio molar minyak dibanding metanol yang digunakan berdampak negatif terhadap kinerja desain reaktor ideal kontinu.