ABSTRAK Fadila Hasna Amalia
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Fadila Hasna Amalia
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Fadila Hasna Amalia
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fadila Hasna Amalia
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fadila Hasna Amalia
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fadila Hasna Amalia
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fadila Hasna Amalia
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fadila Hasna Amalia
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Teknologi carbon capture and storage (CCS) dipertimbangkan dapat menjadi metode
yang paling mampu untuk mengisolasi CO2 dalam jumlah besar secara permanen untuk
mengurangi emisi CO2 di atmosfer. Salah satu lokasi penyimpanan CO2 yang
menjanjikan di Indonesia adalah reservoir batuan karbonat Parigi di Jawa Barat.
Namun, interaksi antara CO2 dengan lingkungan reservoir karbonat dapat mengubah
parameter fisis batuan yang akan berpengaruh pada efektivitas injeksi juga integritas
formasi batuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perubahan parameter fisis
dan struktur pori batuan karbonat formasi Parigi akibat injeksi CO2. Sebelum proses
injeksi, sampel core silinder batuan karbonat akan diukur porositas awalnya
menggunakan helium porositimeter. Permeabilitas awal batuan akan diukur
menggunakan alat ukur permeabilitas gas helium. Tomografi X-ray Micro-CT dan
karakterisasi SEM-EDX juga dilakukan untuk mengetahui struktur pori batuan pada
kondisi awal. Sampel selanjutnya diinjeksi dengan mengalirkan brine berkarbonasi
selama 6 hari sembari dilakukan pengukuran permeabilitas brine secara real-time.
Setelah injeksi berakhir, dilakukan pengukuran porositas, permeabilitas, X-ray Micro
CT, juga karakterisasi SEM-EDX pada kondisi akhir. Berdasarkan eksperimen
pengukuran porositas dan permeabilitas batuan dengan menggunakan gas helium,
diperoleh penurunan pada keduanya secara berturut-turut sebesar 0.50% dan 0.58 mD.
Perbandingan struktur pori sebelum dan setelah injeksi CO2 menunjukkan adanya
fenomena pelarutan batuan dan penutupan pori.
Perpustakaan Digital ITB